Penelitian baru menunjukkan bahwa orang dewasa dengan kanker memiliki risiko lebih rendah terhadap penyakit Alzheimer. Data diambil dari lebih dari 3 juta individu berusia 60 tahun ke atas. Studi ini menemukan bahwa hubungan terbalik ini konsisten di berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara dan prostat. Penelitian lebih lanjut diharapkan untuk mengungkap mekanisme biologis di balik temuan ini.
Sebuah studi retrospektif longitudinal menunjukkan bahwa orang dewasa lanjut usia dengan kanker memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer dibandingkan dengan mereka yang bebas kanker. Penelitian ini mencakup lebih dari 3 juta individu berusia 60 tahun ke atas dan menemukan bahwa hubungan ini konsisten di berbagai jenis kanker umum, seperti kanker payudara, prostat, dan paru-paru.
Para peneliti menggunakan data dari UK Clinical Practice Research Datalink yang mencakup lebih dari 17 juta individu untuk analisis ini. Dari semua pasien yang diikuti selama rata-rata 9,3 tahun, monografi menunjukkan bahwa individu dengan kanker memiliki risiko demensia yang lebih rendah (HR = 0,75) daripada mereka tanpa kanker. Ini termasuk pasien dengan kanker yang baru didiagnosis dan yang sudah ada sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengembangkan kanker seperti kanker payudara, prostat, paru-paru, atau kolorektal memiliki risiko demensia yang lebih rendah. Kemungkinan terbalik ini juga terkonfirmasi melalui analisis genetik, menunjukkan adanya hubungan antara kanker dan Alzheimer. Para peneliti berkomitmen untuk menggali lebih dalam tentang mekanisme biologis yang menjelaskan hubungan ini.
Namun, peneliti juga mengakui adanya keterbatasan dalam studi ini, seperti potensi pelaporan yang kurang akurat mengenai demensia. Penelitian di masa depan diharapkan dapat lebih menjelaskan faktor-faktor yang berkontribusi pada hubungan terbalik antara kanker dan demensia.
Kesimpulannya, penelitian ini menemukan adanya hubungan terbalik antara kanker dan risiko penyakit Alzheimer di kalangan orang dewasa lanjut usia. Hasil ini mungkin membuka jalan bagi pemahaman yang lebih baik mengenai interaksi antara kondisi kesehatan kronis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme biologis yang mendasari hasil ini.
Sumber Asli: www.healio.com
