Tim peneliti dari AS dan China mengidentifikasi ratusan protein yang dapat menjadi target untuk pengobatan kanker melalui analisis data proteogenomik dari 1.000 tumor. Penelitian ini menunjukkan potensi baru dalam pengembangan obat kanker dan mempercepat proses identifikasi target yang lebih efektif. Data yang dihasilkan publikasi ini diharapkan dapat digunakan oleh peneliti di seluruh dunia.
Studi terbaru yang melibatkan peneliti dari Amerika Serikat dan China telah mengidentifikasi ratusan protein yang berpotensi menjadi target obat kanker. Penelitian ini didasarkan pada analisis data proteogenomik dari lebih dari 1.000 tumor dari 10 jenis kanker, yang dikumpulkan oleh Konsorsium Analisis Tumor Proteomik Klinis NCI (CPTAC). Temuan ini membuka jalur baru dalam pengobatan kanker, menurut Bing Zhang, Ph.D., salah satu pemimpin studi. Penelitian ini menguji beberapa target yang diprediksi, menunjukkan bahwa menghalangi produksi protein tertentu dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker.
Pendekatan proteogenomik untuk identifikasi target baru memiliki potensi untuk meningkatkan pengembangan obat baru. Ana I. Robles, Ph.D., dari NCI, menyatakan bahwa fokus pada target yang teridentifikasi dapat membantu para pengembang obat menentukan mana yang paling penting untuk berbagai kanker, meningkatkan peluang kesuksesan pengembangan obat kanker.
Obat kanker yang disetujui saat ini menargetkan kurang dari 200 protein, yang hanya sekitar 5% dari protein yang berpotensi. Penelitian sebelumnya lebih berfokus pada temuan perubahan genetik yang terkait dengan kanker. Namun, dengan perkembangan teknologi untuk menganalisis protein, penelitian kini lebih menyoroti protein sebagai hasil dari aktivitas gen.
Menurut Dr. Zhang, CPTAC telah menjadi pemimpin dalam menghasilkan data proteogenomik. Mereka merilis data komprehensif tentang 10 jenis kanker, termasuk kanker payudara dan paru-paru, yang kini tersedia untuk peneliti di seluruh dunia. Studi mereka mengilustrasikan pentingnya akses publik terhadap data ini, yang memungkinkan pemanfaatan data CPTAC secara efektif.
Peneliti mengintegrasikan data mutasi genetik dan variasi protein berdasarkan informasi dari beberapa sumber besar untuk mengidentifikasi lebih dari 2.800 calon target protein. Mereka menyaring target ini ke beberapa ratus protein yang krusial bagi kelangsungan hidup sel kanker, termasuk protein yang sangat aktif di jaringan tumor.
Beberapa target yang ditemukan juga mendukung “repurposing” obat yang sudah disetujui. Contohnya, naftifine, obat antijamur, menunjukkan kemampuan untuk membunuh sel dari berbagai tipe kanker. Mereka juga menemukan peptida spesifik pada sel kanker yang bisa digunakan untuk imunoterapi.
Studi ini mengungkapkan ratusan protein baru yang berpotensi menjadi target dalam pengembangan obat kanker. Dengan memanfaatkan data proteogenomik, peneliti dapat mempercepat pencarian target klini, memberikan landasan untuk pengembangan terapi inovatif dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam pengobatan kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.cancer.gov