ctDNA Sendiri ‘Tidak Memadai’ Untuk Memantau Pasien Kanker Kolorektal

Penelitian menunjukkan bahwa ctDNA memiliki kegunaan terbatas dalam memantau pasien kanker kolorektal stadium 2 hingga 4. Hanya 1,6% dari 184 pasien mendapatkan intervensi bedah yang menguntungkan berkat tes ctDNA. Studi ini menggarisbawahi pentingnya pemindaian CT sebagai standar perawatan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa tes ctDNA memiliki manfaat klinis terbatas saat ditambahkan ke dalam pemantauan standar untuk pasien kanker kolorektal stadium 2 hingga 4. Dr. Marwan Fakih menjelaskan bahwa hanya cukup mengandalkan ctDNA tidaklah memadai, karena hal ini dapat menyebabkan kelewatan dalam mendeteksi kekambuhan. Studi ini melibatkan 184 pasien yang diikuti selama median 26 bulan, dengan pemeriksaan ctDNA dan pemindaian radiografi yang terjadwal.

Selama pemantauan, 45 pasien (24,5%) menunjukkan kekambuhan yang dikonfirmasi oleh ctDNA atau pencitraan, dengan 14 di antaranya memiliki kekambuhan radiografi tanpa hasil ctDNA positif. Dari 20 pasien yang menunjukkan ctDNA positif tanpa pencitraan awal positif, 11 menjalani mastektomi, dan 3 pasien (1,6%) dinyatakan bebas penyakit pada akhir penelitian. Fakih menyoroti bahwa meski bagi 1% pasien yang mendapat intervensi bedah yang menguntungkan, strategi ini tidak efektif bagi mayoritas pasien lainnya.

Fakih menekankan perlunya mempertanyakan nilai dari strategi pemantauan ini terhadap biaya yang dikeluarkan oleh sistem kesehatan. Pasien yang terlayani ctDNA umumnya juga akan menjalani pemeriksaan pencitraan secara teratur, sehingga kemungkinan besar mereka akan terdeteksi lebih awal tanpa menggunakan ctDNA. Dengan demikian, pencitraan CT tetap menjadi standar perawatan yang diperlukan untuk mendeteksi kekambuhan.

Studi ini menunjukkan bahwa sementara ctDNA dapat berfungsi sebagai biomarker, ketergantungan eksklusif pada ctDNA untuk memantau kekambuhan kanker kolorektal tidak memadai. Sejumlah kecil pasien yang mendapatkan manfaat bedah dari tes ini menunjukkan bahwa pencitraan radiografi tetap penting dalam pemantauan dan pengobatan. Pertanyaan mengenai biaya dan efektivitas metode ini perlu dipertimbangkan.

Sumber Asli: www.curetoday.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *