Kanker yang muncul lebih awal di kalangan orang di bawah 50 tahun meningkat, terutama kanker kolorektal, payudara, dan pankreas. Penyebabnya termasuk gaya hidup tidak sehat, pola makan buruk, dan paparan toksin lingkungan. Upaya pencegahan melibatkan perubahan pola makan, aktif bergerak, dan kesadaran tentang kesehatan. Penelitian terus berlanjut untuk memahami risiko dan meningkatkan skrining kanker lebih awal.
Perawatan preventif semakin penting karena munculnya kanker yang didiagnosis pada orang di bawah 50 tahun. Penelitian menunjukkan bahwa kanker kolorektal, payudara, dan pankreas mengalami peningkatan signifikan. Faktor gaya hidup seperti pola makan buruk, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik mungkin merupakan penyebab utama. Dr. Raphael Cuomo mengaitkan tren ini dengan perubahan gaya hidup selama beberapa dekade terakhir.
Tren kanker yang muncul lebih awal bervariasi berdasarkan ras, gender, dan lokasi. Kanker kolorektal meningkat terutama di kalangan Black Americans, sementara kanker payudara di kalangan wanita muda dipengaruhi oleh ras dan status sosial ekonomi. Akses ke perawatan kesehatan, diet, dan paparan polusi juga berkontribusi terhadap tingginya risiko.
Pilihan diet berperan penting dalam risiko kanker; makanan olahan, biji-bijian halus, dan daging olahan dapat menyebabkan obesitas dan peradangan. Dr. Cuomo menekankan bahwa hubungan antara makanan dan kanker kolorektal sangat kuat, mengarah pada pentingnya nutrisi sebagai langkah pencegahan.
Toksin lingkungan, termasuk bahan kimia seperti PFAS dan BPA, dapat meningkatkan risiko kanker dengan memengaruhi regulasi hormon dan fungsi kekebalan. Ini sering ditemukan dalam kemasan makanan dan produk rumah tangga, sehingga sulit untuk dihindari. Kesehatan usus juga menjadi fokus utama, karena pola makan rendah serat dapat merusak mikrobioma usus dan meningkatkan peradangan.
Perubahan dalam panduan skrining kanker diperlukan karena meningkatnya kasus kanker di usia muda, terutama bagi mereka dengan faktor risiko. Panduan untuk skrining kolorektal kini turun dari usia 50 menjadi 45 tahun. Pemeliharaan berat badan sehat dan aktivitas fisik dapat membantu menurunkan risiko kanker secara signifikan.
Meningkatkan kesadaran tentang pilihan makanan dan produk yang digunakan sehari-hari sangat penting dalam pencegahan. Kesadaran ini mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik dalam mempertahankan kesehatan. Penelitian menggunakan AI dan big data berkontribusi dalam memahami risiko kanker dan strategi pencegahan yang lebih baik.
Penelitian juga menemukan bahwa pola tidur terganggu, stres kronis, dan mikroplastik dapat memengaruhi risiko kanker. Penggunaan antibiotik berlebihan dapat mengganggu mikrobioma usus, berpotensi meningkatkan risiko kanker. Berbagai kemajuan dalam pemeriksaan dini kanker, seperti biopsis cair, akan memberikan harapan baru bagi pendekatan pengobatan yang lebih personal.
Meningkatnya angka kanker dini mencerminkan isu kompleks yang melibatkan faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan. Namun, banyak dari faktor ini dapat dikelola dengan pilihan yang lebih baik antara lain dalam hal diet, olahraga, dan kesadaran akan kesehatan. Kemajuan dalam penelitian dan teknologi memberikan harapan untuk pendekatan pencegahan kanker yang lebih efektif di masa depan.
Sumber Asli: www.charlotteobserver.com