– Uji coba fase I dapat memberi akses pada terapi baru untuk pasien kanker UGI. – Analisis melibatkan 124 pasien dari 2011 hingga 2023. – Hasil: ORR 15%, CBR 40%, median OS 9,7 bulan. – Partisipasi di RP2D meningkatkan hasil kelangsungan hidup dan keuntungan klinis.
Uji coba fase I memberikan akses kepada pasien dengan kanker gastrointestinal atas (UGI) yang tidak dapat dioperasi terhadap terapi baru. Namun, manfaat dari uji ini belum sepenuhnya jelas karena opsi pengobatan yang terbatas dan prognosis yang buruk. Sebuah analisis terbaru melakukan penilaian menggunakan data dari Sarah Cannon Research Institute untuk mengetahui efektivitas dan hasil kel存生 pada pasien kanker UGI yang terlibat dalam uji fase I.
Sebanyak 124 pasien dengan kanker UGI berpartisipasi dalam 37 uji fase I dari 2011 hingga 2023. Hasil yang dinilai meliputi tingkat respon objektif (ORR), tingkat manfaat klinis (CBR), tingkat kontrol penyakit (DCR), serta kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) dan kelangsungan hidup total (OS). 73% pasien mengalami metastasis hati atau peritoneum dengan rata-rata mendapatkan dua lini terapi sebelumnya.
Dari pasien yang berpartisipasi, 60% erhalten imunoterapi, 30% menerima obat kecil, dan 10% menggunakan konjugat antibodi-obat. Sebanyak 22% pasien menjalani terapi yang dicocokkan secara molekuler dan 86% memperoleh pengobatan pada dosis fase II yang direkomendasikan (RP2D). ORR yang diperoleh adalah 15%, CBR mencapai 40%, DCR sebesar 86%, dengan median OS selama 9,7 bulan pada pasien yang memberikan respons.
Pasien yang dirawat dengan RP2D menunjukkan CBR lebih tinggi (rasio odds 4.75, P=0.04) dan PFS yang lebih lama (P=0.04). Kedalaman respons dan pengobatan pada RP2D menjadi faktor prognostik independen. Secara keseluruhan, peserta yang mengikuti uji coba fase I mengalami manfaat dalam pengaturan lini akhir dan akses awal terhadap terapi baru.
Analisis menunjukkan bahwa uji coba fase I menawarkan harapan bagi pasien dengan kanker gastrointestinal atas yang tidak dapat dioperasi. Meskipun hasilnya bervariasi, terapi yang dicocokkan molekuler dan dosis fase II yang direkomendasikan meningkatkan hasil kelangsungan hidup dan manfaat klinis bagi pasien yang berpartisipasi. Ini mengindikasikan nilai uji coba fase I dalam mengatasi tantangan pengobatan kanker ini.
Sumber Asli: www.docwirenews.com