Kanker kolorektal adalah penyebab utama kematian kanker di AS. Risiko dapat ditingkatkan oleh pola makan, kebiasaan merokok dan alkohol, serta gaya hidup tidak aktif. Pemeriksaan dini, melalui kolonoskopi dan metode lain, sangat penting untuk deteksi awal.
Apakah Anda berisiko terkena kanker kolorektal? Kanker kolorektal menjadi penyebab kematian kanker kedua terbanyak di AS. Pola makan tinggi lemak dan rendah serat, serta konsumsi daging merah dan olahan meningkatkan risiko. Selain itu, merokok, konsumsi alkohol sedang hingga berat, dan kurang beraktivitas juga berkontribusi.
Faktor risiko yang tidak dapat diubah termasuk jenis kelamin (pria lebih berisiko), riwayat keluarga kanker kolorektal, kondisi genetik (seperti sindrom Lynch), dan beberapa ras. Paparan kondisi radang usus kronis juga berisiko.
Pemeriksaan dini kanker kolorektal sangat penting dan bisa menyelamatkan nyawa. Jenis pemeriksaan bergantung pada tingkat risiko dan riwayat medis. Kolonoskopi tetap menjadi tes utama karena mampu mendeteksi dan mengangkat polip pra-kanker.
Alternatif lain termasuk kolonoskopi virtual dan sigmoidoskopi fleksibel, yang kurang invasif, meski tidak seakurat kolonoskopi. Tes di rumah, seperti tes DNA tinja dan tes darah tersembunyi, lebih nyaman tetapi harus dilakukan lebih sering. Jika hasilnya positif, kolonoskopi tetap diperlukan.
Gejala, seperti nyeri perut atau darah pada tinja, tidak boleh diabaikan. Segera temui dokter jika mengalami gejala ini untuk evaluasi lebih lanjut. Mengamati tubuh dan perubahan kebiasaan buang air besar sangat penting.
Merokok, pola makan tidak sehat, dan gaya hidup tidak aktif meningkatkan risiko kanker kolorektal. Pemeriksaan dini, terutama kolonoskopi, dapat mendeteksi kanker lebih awal dan menyelamatkan nyawa. Penting untuk tetap waspada terhadap gejala dan melakukan tes secara berkala untuk mendeteksi masalah lebih awal. Kenali risiko dan lakukan tindakan pencegahan yang tepat untuk kesehatan.
Sumber Asli: www.multicare.org
