Krioterapi Dengan Infus Taksa: Strategi Cegah Neuropati Perifer Kanker Payudara

Krioterapi mengurangi insidensi neuropati perifer pada pasien kanker payudara menerima paclitaxel, dengan penurunan lebih dari 50%. Meta-analisis melibatkan 14 studi, menunjukkan efektivitas krioterapi dalam pencegahan neurotoksisitas. Efek samping utama adalah intoleransi dingin, yang tidak mengakibatkan penghentian tinggi dalam pengobatan.

Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan di jurnal Breast Cancer Research and Treatment oleh Kumar et al menunjukkan bahwa penggunaan krioterapi mengurangi insidensi neuropati perifer sedang atau berat lebih dari 50% pada pasien kanker payudara yang menerima paclitaxel atau nab-paclitaxel. Dengan demikian, krioterapi bersama infus taksan bisa menjadi strategi non-invasif yang efektif untuk mencegah neurotoksisitas akibat kemoterapi.

Para peneliti melakukan pencarian sistematis dan mengidentifikasi 477 catatan. Setelah peninjauan oleh dua reviewer, 14 studi diterima untuk meta-analisis yang dilakukan menggunakan paket meta dalam bahasa pemrograman statistik. Analisis dibatasi untuk studi yang mengevaluasi krioterapi pada pasien kanker payudara dengan paclitaxel atau nab-paclitaxel.

Temuan kunci menunjukkan bahwa insidensi neuropati perifer CTCAE grade 2 atau lebih adalah 24,9% (n=81 dari 326) dengan krioterapi dibandingkan 42,4% dengan plasebo (n=72 dari 170), dengan risiko relatif 0,45 (P=0,0031). Untuk neuropati sensorik dan motorik, risiko relatif masing-masing adalah 0,19 (P=0,009) dan 0,18 (P=0,0491).

Kondisi intoleransi dingin adalah efek samping yang paling sering dilaporkan (n=37 dari 247; 15%). “Penggunaan krioterapi mengurangi terjadinya neuropati perifer CTCAE grade 2 [atau lebih] sebesar 55%,” ujar para peneliti. “Meski intoleransi dingin adalah efek samping paling umum dari krioterapi, efek ini tidak menyebabkan tingkat penghentian tinggi.” Prashanth Ashok Kumar, MD, FACP dari Upstate University Hospital, Syracuse, New York, adalah penulis terkait dari artikel ini.

Krioterapi menunjukkan pengurangan signifikan dalam insidensi neuropati perifer akibat kemoterapi pada pasien kanker payudara yang diobati dengan paclitaxel atau nab-paclitaxel. Meskipun begitu, intoleransi dingin adalah efek samping yang paling sering, namun tidak menyebabkan penghentian pengobatan yang tinggi. Krioterapi menjadi alternatif efektif untuk menghadapi efek samping ini.

Sumber Asli: ascopost.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *