Pendekatan “tunggu dan lihat” yang dipromosikan oleh MSK memungkinkan pasien kanker rektum untuk menghindari operasi sambil menjaga kualitas hidup. Penelitian menunjukkan bahwa banyak pasien dapat mempertahankan rektum mereka setelah kemoterapi dan radiasi dengan tingkat kelangsungan hidup yang sebanding dengan pasien yang menjalani operasi. Pendekatan ini juga meminimalkan risiko dampak jangka panjang dari operasi yang berisiko tinggi.
Ada alternatif untuk pengobatan kanker rektum yang memungkinkan penghindaran operasi pengangkatan rektum dan efek samping terkait, seperti perubahan fungsi seksual, kesuburan, dan kemungkinan ostomi permanen. Hasil terbaru dari studi oleh Memorial Sloan Kettering Cancer Center menunjukkan bahwa beberapa pasien dapat menghindari operasi rektum dengan pendekatan “tunggu dan lihat”. Dr. Julio Garcia-Aguilar menjelaskan bahwa setengah pasien kanker rektum di MSK tidak menjalani operasi dan menikmati kualitas hidup yang lebih baik.
Pendekatan “tunggu dan lihat” ditujukan bagi pasien dengan tumor lokal yang belum menyebar ke organ lain. Prosesnya dimulai dengan kemoterapi dan radiasi, dilanjutkan dengan pemantauan menggunakan tes MRI dan endoskopi untuk mengecek apakah tumor telah hilang. Jika tidak ada tanda-tanda kanker setelah perawatan, operasi dapat dihindari, namun jika kanker kembali, maka pemeriksaan lanjutan akan dilakukan.
Mempertahankan rektum sangat penting karena operasi dapat berdampak jangka panjang pada kualitas hidup pasien. “Surgery untuk kanker rektum sering memberikan konsekuensi yang berkepanjangan, seperti kolostomi permanen dan perubahan fungsi usus yang membuat pasien tidak nyaman,” kata Dr. Garcia-Aguilar. Lokasi rektum yang sensitif juga menimbulkan risiko terhadap fungsi seksual dan kesuburan.
Studi di MSK menunjukkan bahwa pendekatan “tunggu dan lihat” adalah alternatif yang aman sebelum operasi. Perbandingan antara pasien yang menjalani operasi secepatnya dan mereka yang menggunakan metode ini menunjukkan tingkat kelangsungan hidup yang serupa setelah lebih dari tiga tahun.Ii memperlihatkan bahwa hampir setengah pasien di MSK berhasil mempertahankan rektum mereka.
Meski ada risiko tumor bisa tumbuh kembali, penelitian berkelanjutan membantu mengidentifikasi kandidat terbaik untuk pendekatan ini. Banyak pasien bersedia mengambil kesempatan untuk menjaga rektum mereka. Chris, contohnya, mendapatkan hasil positif setelah menjalani pengobatan di MSK dan berhasil menghindari operasi.
Menghadapi kanker rektum metastatik, Dr. Garcia-Aguilar menekankan bahwa tidak ada peningkatan risiko metastasis pada pasien yang memilih untuk “tunggu dan lihat”. Prosedur ini juga dapat mengurangi rasa sakit dan mempercepat pemulihan dengan teknik bedah modern. Di MSK, pendekatan inovatif lain sedang dieksplorasi, seperti urutan kemoterapi, teknik bedah yang mempertahankan kesuburan, dan uji klinis immunoterapi yang menunjukkan hasil yang menjanjikan. Chris sangat menghargai dukungan MSK dan mendorong pasien untuk mempertimbangkan opsi ini.
Pendekatan “tunggu dan lihat” untuk kanker rektum dapat memberi harapan bagi pasien untuk mempertahankan rektum mereka, dengan bukti kuat bahwa metode ini sama sekali aman. Dengan dukungan dari tim medis yang berpengalaman, pasien memiliki kesempatan untuk memilih kualitas hidup yang lebih baik tanpa harus menjalani operasi segera. Inovasi dan pendekatan personal dari MSK menjadikan mereka pusat terpercaya dalam pengobatan kanker rektum.
Sumber Asli: www.mskcc.org