Nanopartikel Propulsi Diri Tingkatkan Imunoterapi untuk Kanker Kandung Kemih

Studi oleh POSTECH dan IBEC mengembangkan nanomotor bertenaga urea untuk meningkatkan imunoterapi kanker kandung kemih. Terapi ini mengaktifkan sistem imun secara lebih efektif dan memiliki potensi lebih tinggi dibandingkan BCG, dengan hasil yang menjanjikan pada model tikus. Kombinasi dengan inhibitor PD-1 menunjukkan sinergi yang kuat.

Sebuah studi yang dipimpin oleh Pohang University of Science and Technology (POSTECH) dan Institute for Bioengineering of Catalonia (IBEC) di Korea Selatan mengembangkan nanomotor bertenaga urea yang meningkatkan imunoterapi untuk kanker kandung kemih. Nanomotor tersebut berpotensi membuka jalan baru dalam onkologi dengan mengaktifkan sistem imun lebih efektif dibandingkan perawatan saat ini. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications.

Penggunaan imunoterapi BCG (Bacillus Calmette-Guérin), yaitu bakteri yang disuntikkan ke kandung kemih untuk memicu respons imun terhadap sel tumor, masih menjadi standar pengobatan kanker kandung kemih tidak invasif. Namun, perawatan ini memiliki kekurangan, seperti perlunya dosis ulang dan efek samping serius. Perawatan berbasis nanomotor ini menawarkan alternatif yang lebih kuat, yang secara signifikan memperlambat pertumbuhan tumor pada model tikus percobaan.

Nanomotor ini menggunakan urease, enzim yang bereaksi dengan urea dalam urine, untuk meningkatkan mobilitas dan distribusi obat di dalam kandung kemih. Ini membantu obat mencapai sel tumor secara lebih efektif. Selain itu, permukaan nanomotor mengandung agonis STING, yang penting untuk aktivasi sistem imun.

“Kami telah menunjukkan bahwa pendekatan kami lebih efektif dibandingkan perawatan BCG konvensional pada tikus, yang merupakan terobosan dalam imunoterapi untuk jenis kanker ini,” ungkap Samuel Sánchez, salah satu pemimpin studi dan profesor riset di IBEC.

Para peneliti juga mengkombinasikan nanomotor dengan inhibitor PD-1, yang mencegah sel tumor menggunakan mekanisme pelarian. “Kombinasi nanomotor kami dengan pengobatan anti-PD-1 menunjukkan sinergi yang luar biasa yang dapat mengarah pada terapi kombinasi yang lebih efektif dengan efek samping lebih sedikit,” tambah Sánchez.

Studi ini merupakan kemajuan penting dalam pencarian pendekatan pengobatan baru untuk kanker kandung kemih yang memerlukan perawatan intensif akibat tingginya tingkat kekambuhan. Partisipan studi termasuk PHI BIOMED Co., KAIST, CIC biomaGUNE, Universitas Nasional Seoul, dan Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul.

Penelitian ini menunjukkan potensi besar nanomotor bertenaga urea dalam meningkatkan efektivitas imunoterapi untuk kanker kandung kemih. Dengan mengaktifkan sistem imun lebih efektif dan mengurangi efek samping, pendekatan ini bisa menjadi alternatif yang menjanjikan dibandingkan dengan terapi BCG. Hasilnya memberikan harapan baru bagi pasien kanker kandung kemih, yang sering menghadapi perawatan yang menyakitkan dan berkepanjangan.

Sumber Asli: www.azonano.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *