Peneliti berhasil mengidentifikasi situs pengikatan baru pada protein eIF4E, yang sebelumnya dianggap tidak dapat diobati, menggunakan metode penyaringan berbasis fraksional. Temuan ini berpotensi mengarah pada pengembangan obat kanker yang lebih efektif, memberikan inovasi dalam pengobatan kanker, terutama pada tumor ganas seperti kanker payudara dan prostat.
Penelitian baru menunjukkan kemajuan signifikan dalam menjadikan target protein yang dianggap tidak dapat diobati menjadi dapat diobati, khususnya untuk pengembangan obat kanker. Tim dari The Institute of Cancer Research dan Astex Pharmaceuticals menemukan area baru pada protein eIF4E yang dapat digunakan sebagai situs pengikatan untuk obat kanker. Protein ini penting untuk sintesis protein terkait pertumbuhan sel pada berbagai jenis tumor, termasuk kanker payudara dan prostat.
Protein eIF4E berperan penting dalam memfasilitasi interaksi dengan protein eIF4G, yang diperlukan dalam tahap awal proses sintesis protein. Melalui pendekatan baru, tim peneliti mengidentifikasi senyawa yang dapat mengganggu interaksi ini, meskipun tidak menghentikan sintesis protein sepenuhnya. Mereka berharap pengembangan inhibitor yang lebih kuat dapat menghasilkan respons seluler yang signifikan.
Proses penyaringan berbasis fraksi yang diterapkan oleh tim Astex memungkinkan mereka untuk meneliti seluruh permukaan protein eIF4E dan menemukan situs pengikatan baru tanpa bias. Metode ini berkisar pada kombinasi screening yang lebih kecil dan lebih terfokus daripada penyaringan konvensional, untuk menemukan senyawa efektif yang dapat berikatan dengan protein target.
Setelah menemukan situs pengikatan baru, tim di ICR menganalisis aktivitas target dengan mengubah dan menyelamatkan protein tertentu. Temuan baru ini menyoroti kerentanan eIF4E dan membuka potensi untuk mengembangkan obat yang dapat merusak fungsi protein ini, dengan harapan dapat memperbaiki proses penanganan kanker di masa depan.
Dr. Paul Clarke dari ICR menekankan bahwa pendekatan berbasis fraksi memungkinkan identifikasi kantong pengikatan baru di protein yang sulit diobati. Dia optimis bahwa hasil penemuan ini dapat memimpin pengembangan obat baru yang efektif melawan berbagai jenis kanker. Dr. Olivia Rossanese menambahkan bahwa penelitian ini bisa membuka jalan baru untuk pengobatan kanker yang lebih canggih dan ramah bagi pasien.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pendekatan baru dalam penemuan obat dapat mengubah protein yang sebelumnya tidak dapat diobati menjadi dapat ditargetkan. Dengan menemukan situs pengikatan baru pada protein eIF4E, penelitian ini berpotensi membuka jalan untuk pengembangan terapi kanker yang lebih efektif dan lebih banyak pilihan pengobatan untuk pasien.
Sumber Asli: www.icr.ac.uk