Dosis tinggi preoperative S-PBI menunjukkan potensi dalam merespons kanker payudara tahap awal. Dari 49 pasien, 37% mencapai respons besar, dengan 18% mengalami pCR. Dosis lebih tinggi meningkatkan kemungkinan respons. Penelitian ini memiliki keterbatasan ukuran sampel kecil.
Sebuah studi fase 2 menunjukkan bahwa dosis tinggi dari stereotactic partial breast irradiation (S-PBI) sebelum operasi menunjukkan hasil yang menjanjikan pada pasien dengan kanker payudara tahap awal. Enam puluh pasien postmenopause berusia lebih dari 50 tahun menerima S-PBI sebagai radiosurgery satu fraksi dengan dosis 30-36 Gy menggunakan teknologi GammaPod, diikuti dengan operasi pengawetan payudara antara Januari 2022 hingga November 2023. Respons patologis pasien dibedakan menjadi beberapa kategori, termasuk pathological complete response (pCR) dan near complete response (nCR).
Hasilnya, 37% pasien yang menerima P-SBI mencatat respons besar, dengan 18% mencapai pCR. Dosis radiasi lebih tinggi (36 Gy) berhubungan dengan kemungkinan respons yang lebih besar dibandingkan dengan dosis lebih rendah (59% vs 25%; P= .019). Selain itu, radioterapi pra operasi secara signifikan menurunkan nilai Ki-67 dari median 9,5% menjadi 3,5% (P< .05).
“Dengan demikian, kami menunjukkan bahwa dosis tinggi S-PBI dapat berkorelasi dengan respons besar, termasuk pCR, pada kanker payudara tahap awal menggunakan sistem GammaPod,” kata penulis.
Penelitian ini dirintis oleh Chiara Reverberi, MD dari Departemen Onkologi Radioterapi, ASUFC Santa Maria della Misericordia, Udine, Italia dan diterbitkan secara online pada 21 Februari 2025, di International Journal of Radiation Oncology, Biology, Physics. Namun, studi ini memiliki batasan, termasuk ukuran sampel yang kecil dan tidak mempertimbangkan faktor pembaur yang penting. Penelitian tidak menerima pendanaan spesifik dan penulis melaporkan tidak ada konflik kepentingan yang relevan.
Ringkasnya, dosis tinggi S-PBI menunjukkan potensi sebagai terapi pra operasi untuk kanker payudara awal dengan respons yang signifikan termasuk pCR. Hasil menunjukkan pentingnya dosis radiasi yang lebih tinggi dalam mencapai respons kanker yang efektif.
Sumber Asli: www.medscape.com