Sebuah strategi nanoplatform untuk terapi kanker multimodal telah diperkenalkan, menggunakan fotosensitizer supramolekuler dan ion logam terkelat untuk mengalihkan respons tumor dan memfasilitasi visualisasi. Kombinasi terapi menunjukkan efek sinergis dalam mengobati kanker, dengan hasil yang menjanjikan baik secara in vitro maupun in vivo.
Strategi nanoplatform untuk terapi kanker multimodal dan visualisasi tumor telah diumumkan dalam publikasi terbaru di jurnal Acta Materia Medica. Pengobatan kanker menghadapi tantangan karena sifatnya yang kompleks. Oleh karena itu, pengembangan nanomedisin dengan kemampuan terapeutik multimodal menjadi penting untuk terapi tumor yang lebih tepat. Dalam penelitian ini, nanoplatform menggunakan fotosensitizer supramolekuler (ETSCe6 NPs) dan ion logam terkelat (Au dan Bi) untuk mengalihkan respon mikrosirkulasi tumor dari terapi fototermal ke terapi fotodinamik, yang juga mendukung visualisasi tumor untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Pengumpulan fotosensitizer supramolekuler meningkatkan efektivitas terapi fototermal melalui penguapan penguatan agregasi. Selain itu, pemicu glutation mendorong pemecahan ikatan disulfida, melepaskan Ergosterol (ET) dan Chlorin e6. Kombinasi terapi kemoterapi dan fotodinamik menunjukkan efek antikanker yang sinergis. Kavity Ce6 juga digunakan untuk mengkelat ion logam Au dan Bi bervalensi tinggi dalam citra tomografi. Eksperimen menunjukkan bahwa ETSCe6@Au, Bi NPs sangat efektif dalam menghilangkan tumor secara total baik di vitro maupun di vivo.
Pendekatan terintegrasi ini menggabungkan pencitraan, kemoterapi, terapi fotodinamik, dan fototermal, menunjukkan potensi klinis yang besar. Ini bisa menjadi strategi inovatif dalam pengembangan nanomedisin cerdas dengan prospek yang menjanjikan untuk terapi kanker di masa depan.
Sumber Asli: www.news-medical.net