Penelitian ini menunjukkan bahwa penyintas kanker payudara yang menerima kemoterapi atau terapi endokrin mengalami penurunan kesehatan fisik yang berbeda dibandingkan dengan wanita bebas kanker. Penurunan lebih terlihat pada terapi endokrin dengan inhibitor aromatase dan kemoterapi. Hasil menunjukkan bahwa penurunan kesehatan fisik jangka panjang lebih rendah pada penyintas yang tidak mendapatkan kemoterapi.
Sebuah studi baru dari American Cancer Society menunjukkan bahwa penyintas kanker payudara yang menerima kemoterapi atau terapi endokrin memiliki dampak jangka panjang yang berbeda pada kesehatan fisik mereka dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami kanker. Kesehatan fisik, yang mencakup kemampuan untuk melakukan aktivitas sehari-hari, kelelahan, dan rasa sakit, dinilai menggunakan instrumen PROMIS Global Health Scale dalam penelitian ini.
Penelitian ini menggunakan data dari Cancer Prevention Study 3, yang melibatkan peserta di 35 negara bagian di AS, D.C., dan Puerto Rico. Para peneliti menganalisis data dari 2.566 wanita yang didiagnosis dengan kanker payudara non-metastatik dibandingkan dengan 12.826 wanita bebas kanker yang seumuran. Hasil menunjukkan bahwa penyintas kanker mengalami penurunan kesehatan fisik dalam dua tahun setelah diagnosis.
Penurunan kesehatan fisik lebih signifikan pada penyintas kanker yang menerima terapi endokrin, terutama menggunakan inhibitor aromatase. Namun, setelah dua tahun, penurunan hanya terlihat pada wanita yang menjalani kemoterapi. Dr. Clara Bodelon menyatakan bahwa tidak menerima kemoterapi dapat mengurangi risiko penurunan kesehatan fisik jangka panjang.
Hasil studi menunjukkan bahwa metode pengobatan memiliki dampak berbeda pada kesehatan fisik penyintas kanker payudara. Penyintas yang tidak menerima kemoterapi cenderung mengalami penurunan kesehatan fisik jangka panjang yang lebih sedikit. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami konsekuensi kesehatan dari masing-masing terapi dan mencari cara untuk meningkatkan hasil kesehatan bagi penyintas.
Sumber Asli: pressroom.cancer.org