Studi retrospektif menunjukkan bahwa enfortumab vedotin aman untuk pasien di atas 80 tahun dengan karsinoma urotelial, tanpa toksisitas berlebihan. Banyak pasien menerima pengurangan dosis awal untuk meminimalkan efek samping. Efek samping paling umum adalah grade 1, dan tidak ada kejadian grade 4/5.
Sebuah studi retrospektif menunjukkan bahwa enfortumab vedotin tidak menyebabkan toksisitas berlebihan pada pasien lansia dengan karsinoma urotelial. Para pasien yang berusia minimal 80 tahun tidak mengalami efek samping yang berlebihan saat diobati dengan enfortumab vedotin, baik sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi dengan pembrolizumab. Hasil penelitian ini dipresentasikan pada Simposium Kanker Genitourinari 2025.
Dari 26 pasien dalam studi ini, median usia adalah 86,5 tahun. Pasien dikelompokkan berdasarkan usia, dan sebagian besar pasien mendapatkan dosis awal yang lebih rendah untuk meminimalkan risiko efek samping terkait pengobatan. Lebih dari 50% pasien mengalami pengurangan dosis setelah memulai pengobatan.
Efek samping paling umum yang dilaporkan adalah tingkat toksisitas grade 1. Tidak ada pasien yang mengalami toksisitas grade 4/5. Beberapa efek samping spesifik termasuk gejala okular, neuropati, dan mual/diare, dengan berbagai tingkat kejadian.
Studi ini melibatkan pasien dari dua institusi akademis di California Selatan yang diobati antara Desember 2019 dan September 2024. Para peneliti menilai toksisitas menggunakan kriteria CTCAE versi 5. Penelitian ini penting mengingat FDA telah menyetujui enfortumab vedotin sebagai monoterapi untuk karsinoma urotelial yang lanjut.
Temuan dari studi retrospektif ini menunjukkan bahwa enfortumab vedotin aman digunakan pada pasien berusia di atas 80 tahun dengan karsinoma urotelial. Mengurangi dosis awal bisa menjadi strategi efektif untuk mengurangi risiko toksisitas. Hasil ini memberikan panduan bagi dokter dalam merawat populasi pasien yang lebih tua, yang mungkin lebih rentan terhadap efek samping. FDA telah memberikan persetujuan penuh untuk kombinasi enfortumab vedotin dan pembrolizumab, menandakan pentingnya pengobatan ini dalam onkologi.
Sumber Asli: www.onclive.com