Studi ini mengungkap lebih dari 250 gen terkait kanker kolorektal, menemukan sub-grup baru, dan menjelaskan variasi genetik yang dapat mempengaruhi pengobatan. Penelitian ini memanfaatkan data dari proyek 100,000 Genomes dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang CRC serta mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif.
Penelitian inovatif ini memberikan analisis paling komprehensif tentang genetik kanker kolorektal (CRC). Kanker ini jadi penyebab kematian utama di seluruh dunia, tetapi pemahaman mengenai perubahan genetik yang memicu pertumbuhannya masih terbatas. Tim peneliti yang terdiri dari universitas-universitas di Inggris, termasuk The Institute of Cancer Research, London, menganalisis data dari proyek 100,000 Genomes untuk mengungkap penyebab genetik baru dalam CRC.
Studi ini mengidentifikasi lebih dari 250 gen kunci yang mendukung perkembangan CRC, banyak di antaranya belum pernah dikaitkan dengan kanker sebelumnya. Selain itu, empat sub-grup baru dari CRC ditemukan berdasarkan karakteristik genetik yang berbeda, sehingga membantu memprediksi hasil perawatan dengan lebih baik. Penelitian ini juga menemukan perubahan genetik tertentu dapat ditargetkan dengan pengobatan yang saat ini digunakan untuk kanker lain.
Menurut Ian Tomlinson, Peneliti Utama dari University of Oxford, “Temuan kami menunjukkan kemajuan signifikan dalam memahami kanker kolorektal. Dengan memahami perubahan genetik pada CRC, kami bisa memprediksi hasil pasien dan menemukan strategi pengobatan yang baru.” Uniknya, perubahan genetik dapat bervariasi antara individu, termasuk pada pasien CRC yang lebih muda.
Jika digunakan secara efektif, informasi ini dapat membantu merancang perawatan yang disesuaikan dengan karakteristik genetik pasien kanker kolorektal. Artikel ini juga berharap untuk mendorong penelitian lebih lanjut dengan memberikan data yang sepenuhnya terbuka untuk peneliti lain. Peneliti dari berbagai universitas percaya bahwa temuan ini adalah langkah awal untuk penelitian lanjutan dalam membantu mengatasi kanker kolorektal, serta dapat menghasilkan terapi yang lebih efektif di masa mendatang.
Kesimpulannya, penelitian ini telah memberikan wawasan baru tentang genetik kanker kolorektal, mengidentifikasi gen dan sub-grup baru yang dapat mempengaruhi pengobatan dan hasil pasien. Hal ini menciptakan peluang untuk pendekatan yang lebih dipersonalisasi dalam terapi kanker dan membuka kemungkinan penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
Sumber Asli: www.icr.ac.uk