Tomat dan Likopen: Dapatkah Mengonsumsi Lebih Banyak Mengurangi Risiko Kanker Anda?

Penelitian menunjukkan bahwa likopen dari tomat berpotensi mengurangi risiko kanker, terutama kanker paru-paru, dengan konsumsi tinggi terkait dengan pengurangan mortalitas kanker. Meskipun demikian, hasil ini hanya berdasarkan data observasional, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk konfirmasi.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa likopen, yang ditemukan dalam tomat dan buah merah lainnya, dapat membantu mengurangi risiko kanker, terutama kanker paru-paru. Namun, perlu diteliti lebih lanjut apakah ini adalah kunci pencegahan atau hanya bagian dari puzzle kesehatan yang lebih besar.

Sebuah tinjauan dan meta-analisis baru-baru ini di jurnal Frontiers in Nutrition mengeksplorasi hubungan antara konsumsi tomat (termasuk likopen) dan risiko kanker. Dengan menganalisis data dari hampir 2,7 juta peserta, penelitian ini merupakan salah satu yang terbesar tentang likopen dan risiko kanker.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi likopen yang lebih tinggi terkait dengan pengurangan risiko kanker secara relatif sebesar 5-11%. Sementara konsumsi tomat saja tidak menunjukkan pengaruh signifikan pada risiko kanker, itu berhubungan dengan penurunan risiko mortalitas kanker sebesar 11%. Peningkatan kadar likopen dalam darah juga terkait dengan pengurangan mortalitas kanker hingga 24%, dengan dampak paling kuat terlihat pada kanker paru-paru.

Kanker saat ini menjadi masalah kesehatan masyarakat besar, dengan proyeksi hampir 30 juta kasus baru per tahun pada 2040. Mengingat potensi manfaatnya, produk tomat yang diproses, seperti tomat yang dimasak, dapat menawarkan bentuk likopen yang lebih mudah diserap dibandingkan dengan tomat mentah. Likopen, yang juga berasal dari buah merah lainnya, harus dikaji lebih dalam untuk memahami mekanisme perlindungan terhadap kanker.

Review ini juga menekankan perlunya penelitian lebih lanjut tentang kanker yang kurang umum, seperti kanker endometrium dan kulit. Penelitian mencakup analisis jenis meta-analisis yang mengevaluasi hubungan antara konsumsi tomat/likopen dan kasus kanker. Hasil menunjukkan hubungan negatif antara konsumsi likopen dan risiko kanker.

Temuan penelitian menyoroti potensi manfaat perlindungan dari konsumsi likopen terhadap hasil kanker, dengan penerimaan harian 5-7 mg diindikasikan sebagai bermanfaat. Namun, melebihi 10 mg/hari tidak memberikan pengurangan tambahan pada risiko kanker. Penelitian ini menemukan asosiasi yang kuat pada mortalitas kanker paru-paru, meski faktor lain dalam tomat juga harus diperiksa.

Para peneliti memperingatkan bahwa temuan ini didasarkan pada data observasional yang tidak menetapkan sebab akibat. Oleh karena itu, diperlukan uji coba terkontrol acak lebih lanjut untuk mengonfirmasi asosiasi ini. Prospek penelitian mendatang bisa menjadikan likopen sebagai fokus penting dalam pencegahan kanker di tingkat global.

Penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi likopen dapat memberikan manfaat perlindungan terhadap risiko kanker, dengan tingkat yang lebih tinggi dalam darah terkait dengan penurunan mortalitas kanker. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa hasil ini bersifat observasional. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengonfirmasi temuan ini dan mengeksplorasi potensi manfaat dari berbagai bentuk tomat sebagai sumber likopen.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *