Mississippi memimpin negara dalam kasus dan kematian kanker kolorektal. Angka skrining menurun, dan para ahli medis mendesak masyarakat untuk melakukan skrining lebih awal. Penurunan angka skrining dikaitkan dengan kurangnya asuransi. Data menunjukkan rasio kasus kanker kolorektal jauh di atas rata-rata nasional.
Mississippi kembali menjadi sorotan dalam isu kesehatan yang serius, yaitu kanker kolorektal. Para profesional medis menekankan pentingnya skrining untuk jenis kanker yang dianggap dapat dicegah ini. Berdasarkan data terbaru, Mississippi memiliki angka kasus dan kematian kanker kolorektal tertinggi di seluruh negara.
Kematian dari penyakit ini disebabkan oleh penurunan jumlah orang yang melakukan skrining setelah usia skrining disarankan turun menjadi 45 tahun pada tahun 2021. Gerard Gibert, seorang penyintas kanker kolorektal, berbagi pengalaman tentang betapa pentingnya melakukan skrining, “Satu polip kanker ditemukan selama skrining saya dan diangkat; itu mencegah hasil yang jauh lebih buruk.”
Dokter menyatakan bahwa rendahnya angka skrining dikaitkan dengan kurangnya asuransi di kalangan masyarakat. Untuk mengurangi beban penyakit ini, upaya peningkatan kesadaran dan akses skrining sangat diperlukan. Dr. Shannon Orr dari University of Mississippi Medical Center mengatakan, “Kami perlu mendidik pasien tentang perubahan ini.”
State Health Officer, Dr. Daniel Edney menekankan pentingnya pemeriksaan rutin, “Kunjungi dokter Anda untuk pemeriksaan kesehatan tahunan, ikuti rekomendasi dokter, dan jangan menolak tes skrining.” Data menunjukkan bahwa Mississippi memiliki 44,86 kasus baru per 100.000 penduduk, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional. Rasio skrining kanker kolorektal di negara bagian ini menurun dari 70% pada tahun 2020 menjadi 62,5% pada tahun 2022.
Mississippi menghadapi tantangan besar dengan tingkat kanker kolorektal tertinggi di negara, dipicu oleh rendahnya angka skrining dan akses terhadap asuransi. Peningkatan kesadaran serta dorongan bagi masyarakat untuk menjalani skrining sangat penting dalam upaya mengurangi kasus dan kematian akibat penyakit ini.
Sumber Asli: www.wlbt.com