Sel kanker dapat berkolaborasi dalam kondisi kekurangan asam amino dengan melepaskan zat yang menguraikan oligopeptida menjadi asam amino. Menghambat enzim CNDP2 dapat mengganggu strategi bertahan hidup ini dan berpotensi digunakan sebagai terapi baru untuk kanker. Penelitian ini dipublikasikan di Nature pada 19 Februari 2025.
Penelitian menunjukkan bahwa sel kanker dapat berkolaborasi untuk bertahan hidup, terutama saat kekurangan asam amino. Sel kanker melepaskan zat yang memecah peptida menjadi asam amino yang dapat dipakai oleh sel di sekitarnya. Enzim CNDP2 terlibat dalam proses ini; ketika aktivitasnya diblokir, populasi sel kanker tidak dapat bertahan dan mati.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Carlos Carmona-Fontaine dari New York University menemukan bahwa saling kerja sama diperlukan untuk bertahan hidup saat populasi sel berkurang. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi bertahan hidup kolaboratif sel kanker dapat ditargetkan untuk terapi baru kanker, dengan hasil yang dipublikasikan pada 19 Februari 2025, di jurnal Nature.
Uji coba pada tikus menunjukkan bahwa pemberian obat yang menghambat CNDP2 mengakibatkan tumor yang lebih kecil. Selain itu, ketika gen CNDP2 dihilangkan dari sel kanker, banyak tikus tidak mengembangkan tumor saat diberi diet rendah nutrisi. Ini menunjukkan bahwa menghambat CNDP2 bisa menjadi pendekatan terapeutik yang menjanjikan untuk jenis kanker yang sensitif terhadap kekurangan asam amino.
Penelitian ini menunjukkan pentingnya interaksi kolaboratif antar sel kanker dalam bertahan hidup dan menawarkan jalur potensial untuk terapi baru. Peningkatan pemahaman tentang kerja sama ini dapat memperluas strategi pengobatan untuk kanker yang sangat bergantung pada asam amino.
Sumber Asli: www.nih.gov