Penelitian baru menggunakan kecerdasan buatan untuk deteksi dini kanker pankreas. Menurut Dr. Ajit Goenka dan Dr. Suresh Chari, deteksi lebih awal sangat penting untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien. Model AI yang dikembangkan menunjukkan potensi besar untuk mengidentifikasi kanker pada tahap yang lebih awal.
Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup kanker, dan kanker pankreas dikenal sulit dideteksi. Penelitian terbaru menunjukkan harapan baru melalui penggunaan model kecerdasan buatan (AI) yang dapat mendeteksi kanker pankreas lebih awal dan dengan akurasi yang luar biasa. Episode terbaru dari Tomorrow’s Cure mengulas kemajuan ini dengan wawancara dari Dr. Ajit Goenka dan Dr. Suresh Chari.
Dr. Goenka, seorang radiolog, menjelaskan bahwa kanker kecil sulit terdeteksi dalam citra karena tampilannya mirip dengan pankreas normal. “Tantangannya adalah mengidentifikasi kanker kecil ini, karena mereka mirip dengan tampilan sisa pankreas,” ujarnya. Peneliti mengembangkan model AI yang fokus pada deteksi dini sebagai harapan terbaik untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup.
Dr. Chari menekankan pentingnya mempercepat waktu deteksi, dengan mengatakan, “Kami berusaha mendiagnosis kanker pankreas lebih awal. Tantangan kami adalah setengah dari pasien sudah berada pada stadium 4 saat didiagnosis.” Mereka menargetkan untuk mendiagnosis kanker pankreas empat bulan lebih awal agar lebih banyak kasus terdeteksi pada tahap awal yang lebih treatable.
Penggunaan kecerdasan buatan dalam deteksi dini kanker pankreas menawarkan harapan baru untuk meningkatkan angka kelangsungan hidup pasien. Dengan fokus pada identifikasi kanker lebih awal, penelitian ini berupaya untuk menurunkan proporsi pasien yang didiagnosis pada stadium lanjut. Inovasi ini dapat menjadi langkah maju yang signifikan dalam penanganan kanker pankreas, menjanjikan pendekatan yang lebih efektif untuk deteksi dan pengobatan.
Sumber Asli: newsnetwork.mayoclinic.org