Terapi Partikel Alfa: Peluang Baru Dalam Pengobatan Tumor Neuroendokrin

Alpha particle therapy berpotensi menjadi alternatif pengobatan yang lebih efektif untuk tumor neuroendokrin dibandingkan terapi beta sebelumnya. Partikel alfa menawarkan radiasi yang lebih terfokus dan efisien, dengan dampak minimal pada jaringan sehat. Meskipun ada tantangan dalam produksi isotopnya, hasil awal sangat menjanjikan.

Kemoterapi berbasis partikel alfa menunjukkan potensi besar dalam pengobatan tumor neuroendokrin (NET) dengan menjanjikan efektivitas dan presisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan terapi radionuklida reseptor peptida (PRRT) menggunakan isotop beta. Studi terbaru membahas bagaimana isotop pemancar alfa dapat memperbaiki pengobatan NET, dengan kerusakan minimal pada jaringan sehat rangka.

Partikel alfa memiliki energi jauh lebih tinggi daripada partikel beta dan memberikan radiasi yang sangat terlokalisasi. Ashley B. Grossman dari Universitas Oxford menjelaskan bahwa hal ini menyebabkan kerusakan DNA yang luas pada sel tumor sambil membatasi kerusakan pada jaringan sehat. Berbagai fitur partikel alfa memungkinkan mereka untuk menargetkan tumor dengan eksposur jaringan sehat yang minim.

Tumor neuroendokrin menjadi target ideal untuk terapi partikel alfa karena ekspresi reseptor somatostatin yang tinggi. Grossman mencatat bahwa penggunaan terapi ini dapat memberikan pilihan perawatan yang lebih efektif bagi pasien yang tidak merespon terapi konvensional setelah beberapa waktu. Potensi penggunaannya di bidang onkologi lebih luas setelah trial awal pada hewan menunjukkan dampak yang positif dan minim efek samping.

Namun, tantangan yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan isotop yang tepat, produksi yang terbatas dan mahal. Grossman menyatakan bahwa sebenarnya beberapa perusahaan sedang mengembangkan produksi isotop seperti Lead-212, Actinium-225 dan Bismuth-213, tetapi prosesnya lambat dengan hanya beberapa pusat yang menggunakannya secara terapeutik.

Meskipun terapi partikel alfa belum menjadi pengobatan standar untuk NET, trial klinis sedang berlangsung untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya. Grossman juga menjelaskan adanya ketertarikan terhadap terapi kombinasi yang menggabungkan pemancar alfa dengan imunoterapi, yang dapat meningkatkan hasil pengobatan.

Ke depan, jika terapi ini terbukti efektif dan lebih banyak peneliti melibatkan diri, terapi partikel alfa bisa menjadi lebih umum dan terjangkau. “Bidang ini berkembang dengan cepat,” ujar Grossman, menekankan bahwa riset berkelanjutan dapat menjadikan terapi ini sebagai pilihan utama dalam pengobatan NET dan bentuk kanker lainnya.

Terapi partikel alfa menawarkan harapan baru untuk pengobatan tumor neuroendokrin dengan efektifitas tinggi dan dampak minimal terhadap jaringan sehat. Meskipun ada tantangan dalam akuisisi dan produksi isotop, penelitian awal menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dengan terus berkembangnya penelitian dan colab antara berbagai institusi, terapi ini berpotensi menjadi lebih tersedia dan ekonomis di masa depan.

Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *