Lebih dari 2 juta kasus kanker baru diperkirakan di AS. Skrining kanker serviks tetap rendah, di 14% tahun 2023, lebih rendah dari sebelum pandemi. Penurunan pemahaman dan rekomendasi dari dokter menjadi penyebab. Rekomendasi skrining bervariasi, dengan saran untuk mulai di usia 25 tahun.
Menurut proyeksi dari American Cancer Society, lebih dari 2 juta kasus kanker baru diperkirakan terjadi di AS tahun ini. Meskipun angka kematian kanker terus menurun berkat deteksi dini, studi baru menunjukkan bahwa tingkat skrining kanker serviks tetap rendah di seluruh AS. Penelitian menunjukkan bahwa skrining kanker kolorektal dan payudara telah meningkat kembali setelah penurunan selama pandemi COVID-19, namun tidak untuk kanker serviks.
Penulis senior studi, Priti Bandi, menekankan bahwa skrining kanker serviks pada tahun 2023 tetap di angka 14%, lebih rendah dari tingkat pra-pandemi. “Kami ingin mendeteksi kanker lebih awal ketika lebih mudah diobati,” ujar Bandi. Tren menurun dalam skrining kanker serviks sudah dimulai sejak awal 2000-an dan penyebabnya tidak sepenuhnya jelas.
Bandi mencatat bahwa penurunan pemahaman perempuan tentang pentingnya skrining serta berkurangnya rekomendasi dari dokter menjadi faktor-faktor yang berkontribusi. Rekomendasi skrining kanker serviks bervariasi berdasarkan usia dan kondisi kesehatan; misalnya, wanita berusia 21-29 disarankan melakukan tes pap pertama pada usia 21 dan tes berikutnya setiap tiga tahun. Untuk usia 30-65, direkomendasikan skrining HPV setiap lima tahun.
American Cancer Society merekomendasikan skrining dimulai pada usia 25 dengan tes HPV dan berlangsung setiap lima tahun hingga usia 65. Namun, masih diperbolehkan untuk melakukan tes HPV/Pap setiap lima tahun atau tes pap setiap tiga tahun.
Tingkat kanker serviks di AS menunjukkan tren menurun yang memprihatinkan, dengan skrining tetap di bawah angka pra-pandemi. Hal ini terkait dengan kurangnya pengetahuan dan rekomendasi kepada perempuan mengenai pentingnya skrining. Rekomendasi skrining bervariasi tetapi tetap disarankan agar dilakukan secara berkala untuk deteksi dini dan perawatan yang lebih efektif.
Sumber Asli: www.wctv.tv