Manfaat dan Tantangan Infusi Subkutan dalam Perawatan Kanker

Infusi subkutan dalam perawatan kanker mengurangi waktu dan biaya perawatan, meskipun memiliki tantangan regulasi dan penerimaan. Raghava Induru menekankan perlunya pengembangan obat dan kerja sama antara semua pihak untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Infusi subkutan (SC) untuk perawatan kanker menjadi metode baru yang memberikan manfaat dan tantangan. Metode ini mengurangi waktu perawatan pasien, menurunkan biaya, dan membawa perubahan signifikan dalam alokasi sumber daya rumah sakit. Namun, tantangan regulasi dan penerimaan dari pihak pembayar tetap ada. Raghava Induru, MD, menekankan pentingnya pengembangan obat yang lebih baik dan penerimaan dari pembayar dalam konferensi ACCC ke-51.

Pengembangan infusi SC merupakan evolusi dari metode intravena (IV) yang mengarah pada kemajuan dalam perawatan pasien. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai patologi kanker, perawatan kini menjadi lebih efektif dan aman, meminimalkan invasifitas bagi pasien. Infusi SC bukan hanya merampingkan proses tetapi juga mengedepankan perawatan yang berfokus pada pasien.

Sejarah perawatan kanker dimulai dari metode bedah hingga penemuan kemoterapi selama Perang Dunia II. Awalnya, obat kemoterapi seperti nitrogen mustard diberikan secara IV, namun kini metode SC mulai banyak dipertimbangkan. Infusi SC berpotensi meningkatkan pilihan perawatan dan mengurangi beban finansial serta operasional yang terkait dengan infusi IV.

Infusi subkutan membawa manfaat penting seperti waktu perawatan yang lebih cepat, mengurangi beban di rumah sakit, serta biaya yang lebih rendah. Contohnya, penggunaan SC daratumumab menghemat waktu total perawatan hingga 62 menit. Selain itu, SC dianggap lebih efisien bagi klinik dan staf kesehatan dengan mengurangi beban kerja dan risiko kelelahan.

Namun, metode SC juga menghadapi tantangan klinis dan sistemik. Beberapa masalah termasuk reaksi imun yang mungkin muncul akibat pengiriman obat melalui kulit dan kebutuhan penelitian lebih lanjut mengenai bioavailabilitas obat. Peralihan dari metode IV ke SC dapat menjadi tantangan bagi pasien, dan integrasi ke dalam sistem kesehatan yang sudah ada juga memerlukan penyesuaian.

Diperlukan pendekatan kolaboratif untuk mengatasi tantangan SC, melibatkan produsen, penyedia layanan kesehatan, dan pembayar. Menurut Induru, solusi harus mempertimbangkan preferensi pasien dan biaya langsung maupun tidak langsung agar model perawatan menjadi lebih fleksibel. Memfokuskan pada pengalaman pasien dan meningkatkan kolaborasi dapat mendorong sistem kesehatan menuju perawatan kanker yang lebih efisien dan berfokus pada pasien.

Infusi subkutan menawarkan banyak manfaat dalam perawatan kanker, seperti pengurangan waktu perawatan dan biaya, tetapi juga menghadapi tantangan terkait penerimaan, regulasi, dan efektivitas klinis. Pendekatan kolaboratif diperlukan untuk mengatasi hambatan ini. Fokus pada pengalaman pasien dan fleksibilitas model perawatan merupakan langkah penting dalam mengoptimalkan perawatan kanker yang lebih baik.

Sumber Asli: www.pharmacytimes.com

About Jasper Nguyen

Jasper Nguyen is a highly respected journalist with a decade-long career focused on economics and technology. His growth as a reporter began at a local newspaper, where he honed his skills in storytelling and investigative techniques. Now, he regularly contributes insightful articles to major news platforms, analyzing the impact of technology on modern society. Recognized for his clear and accessible writing style, Jasper engages a wide array of readers from various backgrounds.

View all posts by Jasper Nguyen →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *