Inisiatif ini bertujuan meningkatkan pemahaman tentang akses obat kanker dan mengusulkan cara baru untuk evaluasi. Tantangan utama adalah keterlambatan akses pasien, meskipun ada kemajuan dalam pengobatan. Solusi memerlukan kolaborasi pelbagai pihak termasuk pemerintah dan industri. Rata-rata waktu tunggu untuk penggantian biaya obat kanker di Eropa lebih dari 18 bulan.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai hambatan akses terhadap obat kanker serta mengusulkan metode alternatif untuk mengevaluasi obat tersebut. Kami juga ingin mendorong dialog terbuka dengan para pemangku kepentingan dan pengambil keputusan, untuk mencapai cara yang kolaboratif dan berkelanjutan, sehingga memastikan akses cepat bagi pasien.
Tantangan utama adalah mempercepat akses pasien ke obat kanker baru. Meskipun kemajuan ilmiah telah mengubah prosedur persetujuan di Eropa dan AS, pendekatan lembaga Penilaian Teknologi Kesehatan (HTA) nasional dalam menilai terapi baru belum berubah. Hal ini menyebabkan keterlambatan akses bagi pasien yang memerlukan intervensi segera.
Solusi mengharuskan kolaborasi antar pemangku kepentingan termasuk pasien, pembuat kebijakan, walaupun HTA, dan industri. Janssen mendukung evolusi metode HTA untuk mengatasi tantangan akses saat ini dengan rekomendasi penting mencakup proses HTA, metodologi HTA, evaluasi ekonomi kesehatan, serta akses dan adopsi.
Kemajuan ilmiah dalam onkologi semakin cepat, namun belum semua pasien bisa mengakses terapi baru tepat waktu. Rata-rata waktu tunggu untuk mendapatkan penggantian biaya obat kanker di Eropa saat ini lebih dari 18 bulan dan situasi ini harus segera diubah.
Inisiatif ini berfokus pada meningkatkan akses pasien terhadap obat kanker baru melalui kolaborasi antara berbagai pihak. Meskipun ada kemajuan dalam bidang penelitian kanker dan perubahan dalam prosedur persetujuan, masih terdapat tantangan dalam hal evaluasi oleh HTA yang menyebabkan keterlambatan akses. Oleh karena itu, dialog terbuka dan rekomendasi dari Janssen jadi kunci untuk mempercepat akses ke terapi inovatif.
Sumber Asli: innovativemedicine.jnj.com
