Peran Biomarker dalam Pemilihan Imunoterapi untuk Kanker Saluran Pencernaan Atas

Artikel membahas peran biomarker PD-L1 CPS dalam memilih terapi imunologi untuk kanker saluran cerna atas, termasuk manfaat Nivolumab dalam regimen FOLFOX serta pengaruh penelitian CheckMate 649 dan pembaruan 5 tahun terhadap pengobatan.

Biomarker PD-L1 CPS sangat relevan dalam memprediksi efektivitas imunoterapi untuk kanker saluran pencernaan atas. Selain CPS, ada biomarker lain yang dapat melengkapi dalam pemilihan pasien untuk terapi imunologi. Hal ini membantu dokter dalam menentukan pilihan pengobatan yang paling tepat.

Menambahkan nivolumab ke dalam regimen FOLFOX memberikan manfaat signifikan dengan meningkatkan respons terapi. Kombinasi imunoterapi dan kemoterapi ini meningkatkan efisiensi pengobatan, membantu pasien menghadapi kanker lebih baik dengan mekanisme yang berbeda dari satu sama lain.

Uji coba CheckMate 649 telah berpengaruh besar pada penggunaan nivolumab bersamaan dengan kemoterapi pada adenokarsinoma lambung dan gastroesofagus lanjut. Dalam pembaruan 5 tahun terbaru, hasil menunjukkan efektivitas jangka panjang dari terapi kombinasi ini, memperkuat adanya keuntungan klinis yang jelas untuk pasien.

PD-L1 CPS adalah biomarker kunci dalam memilih pasien untuk imunoterapi pada kanker saluran pencernaan atas. Penambahan nivolumab ke FOLFOX meningkatkan efektifitas pengobatan, dan data dari CheckMate 649 mendukung penggunaan kombinasi terapi ini, menunjukkan manfaat jangka panjang bagi pasien dengan kanker lanjut.

Sumber Asli: www.cancernetwork.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *