Faktor Lingkungan dan Gen: Kunci dalam Perkembangan Kanker

Editorial di Oncotarget membahas dampak faktor lingkungan dan gen terhadap risiko kanker, menyoroti bagaimana polusi, diet, dan stres dapat memicu kerusakan gen yang menyebabkan kanker. Penelitian lanjut dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman dan pencegahan kanker melalui gaya hidup sehat dan kebijakan publik.

Editorial baru di Oncotarget membahas pengaruh faktor lingkungan (exposomes) dan gen dalam risiko kanker. Dr. Uzma Saqib dan rekan-rekan dari Devi Ahilya Vishwavidyalaya, India, menjelaskan bagaimana polusi, diet, infeksi, dan stres dapat merusak gen dan berkontribusi pada perkembangan kanker. Memahami hubungan ini penting untuk strategi pencegahan kanker.

Gen menyimpan instruksi fungsi tubuh tetapi dapat rusak oleh paparan berbahaya seperti polusi udara, asap rokok, dan makanan olahan. Kerusakan DNA akibat faktor-faktor ini dapat meningkatkan risiko kanker. Hampir semua orang terpapar faktor risiko kanker setiap harinya, dengan lebih dari 99% populasi global bernapas udara yang terpolusi sesuai WHO.

Polusi udara terkait dengan kanker paru-paru dan radiasi UV dapat memicu kanker kulit. Daging olahan dan minuman beralkohol juga dapat menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan risiko kanker hati. Stres kronis serta ketidakseimbangan hormon dapat melemahkan pertahanan tubuh terhadap kanker.

Infeksi seperti Helicobacter pylori dan human papillomavirus (HPV) juga digambarkan berperan besar dalam risiko kanker. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 40% kanker dapat dicegah melalui perubahan gaya hidup seperti diet sehat dan olahraga. Inovasi penelitian membantu memahami bagaimana faktor lingkungan memengaruhi gen.

Penting untuk meningkatkan kesadaran publik dan tindakan kebijakan guna mengurangi paparan risiko lingkungan berbahaya. Temuan ini diharapkan dapat merevolusi upaya kesehatan masyarakat dan strategi pencegahan kanker jangka panjang.

Faktor lingkungan dan gen memiliki pengaruh signifikan terhadap risiko kanker. Memahami interaksi ini krusial untuk pencegahan kanker melalui perubahan gaya hidup dan kebijakan. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperkuat upaya pencegahan kanker dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *