Rekomendasi Skrining Kanker Kolorektal Dimulai pada Usia 45 Tahun

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal. Para ahli merekomendasikan skrining bagi individu berusia 45 tahun ke atas. Kanker kolorektal semakin banyak diderita oleh kelompok usia muda. Skrining dini dan pola makan sehat dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker tersebut.

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, dan para ahli merekomendasikan agar orang berusia 45 tahun ke atas untuk menjalani skrining. Menurut Colorectal Cancer Alliance, satu dari 24 orang kemungkinan didiagnosis kanker kolorektal dalam hidup mereka. Skrining dini sangat penting untuk mendeteksi penyakit lebih awal dan dapat menyelamatkan hidup.

Maggie Gareca, pendidik kesehatan masyarakat di Departemen Kesehatan Broome County, menyatakan bahwa deteksi dini adalah kunci untuk pengobatan. “Skrining kolonoskopi penting untuk mengidentifikasi polip precancer yang dapat diangkat sebelum berkembang menjadi kanker,” tuturnya. Usia skrining yang disarankan menurun dari 50 menjadi 45 karena semakin banyak orang dewasa muda yang terdiagnosis kanker kolorektal.

Metode skrining kolonoskopi bukanlah satu-satunya cara untuk memeriksa kanker kolorektal; ada juga skrining non-invasif. Metode ini meliputi tes imunokimia feses untuk mendeteksi darah dalam sampel feses dan tes DNA-feses yang mencari perubahan darah dan DNA. Tes Guaiac Fecal Occult Blood juga digunakan untuk mendeteksi darah dalam tinja yang tidak terlihat.

Diperkirakan pada tahun 2030, kanker kolorektal akan menjadi penyebab utama kematian terkait kanker di kalangan usia 20-49 tahun. Saat ini, kanker kolorektal adalah penyebab kematian kanker kedua di Negara Bagian New York. Dr. Luis Oceguera dari Basset Healthcare menjelaskan bahwa menemukan kanker lebih awal dapat meningkatkan peluang bertahan hidup. Dia menambahkan bahwa faktor risiko seperti obesitas, diabetes, dan diet buruk juga perlu diperhatikan.

akses awal dan skrining untuk kanker kolorektal sangat penting, terutama bagi individu yang berusia 45 tahun ke atas. Skrining dini dapat menangkap penyakit lebih awal, meningkatkan kesempatan bertahan hidup. Metode baru seperti tes non-invasif juga tersedia dan dapat membuat orang lebih sadar akan risiko kanker. Mengubah pola makan dan gaya hidup dapat berkontribusi terhadap pengurangan risiko kanker ini.

Sumber Asli: www.wbng.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *