Penelitian mengungkapkan bahwa variabilitas tekanan darah jangka pendek adalah prediktor independen dari toksisitas kardiovaskular terkait terapi kanker pada pasien multiple myeloma. Studi ini melibatkan 124 pasien, di mana 56,5% mengalami toksisitas dalam waktu rata-rata 3,5 bulan. BPV malam hari berkaitan dengan risiko ini, menyoroti pentingnya evaluasi sebelum memulai terapi.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa variabilitas tekanan darah jangka pendek (BPV) merupakan prediktor independen dari toksisitas kardiovaskular terkait terapi kanker (CTR-CVT) pada pasien multiple myeloma (MM) yang menjalani pengobatan dengan inhibitor proteasome. Dengan mencatat bahwa CTR-CVT sering terjadi dari penggunaan inhibitor ini, penting untuk mengevaluasi risiko kardiovaskular sebelum memulai terapi kanker.
Studi ini melibatkan 124 pasien MM yang baru didiagnosis atau mengalami kekambuhan, dengan rata-rata usia 63,3 tahun. Selama evaluasi awal, sejumlah indeks BPV diukur, termasuk deviasi standar dan koefisien variasi. Selama tindak lanjut, 56,5% pasien mengalami CTR-CVT, di mana waktu median untuk kejadian pertama BP dan CV adalah 3,6 bulan dan 3,5 bulan, masing-masing.
Pasien yang mengalami CTR-CVT memiliki tekanan darah sistolik lebih tinggi dan massa ventrikel kiri yang lebih besar dibandingkan mereka yang tidak mengalami toksisitas. Variabilitas tekanan darah malam hari juga terbukti berhubungan dengan CTR-CVT secara independen dari faktor-faktor lain seperti usia dan fungsi ginjal.
Peneliti menetapkan batasan-batasan untuk parameter BPV yang dapat memprediksi kejadian CTR-CVT, seperti koefisien variasi sistolik malam hari. Mereka menekankan pentingnya BPV dalam stratifikasi risiko pasien kanker, memungkinkan identifikasi individu dengan risiko lebih tinggi yang mungkin tidak terlihat dengan indikator prognostik tradisional. Meskipun bermanfaat, studi ini memiliki keterbatasan seperti potensi efek white coat dan kurangnya bukti tentang pengelolaan BPV yang lebih ketat dapat mengurangi hasil yang merugikan.
Variabilitas tekanan darah jangka pendek dapat menjadi alat penting dalam memprediksi toksisitas kardiovaskular terkait terapi kanker pada pasien multiple myeloma. Studi ini menunjukkan bahwa BPV dan evaluasi yang lebih cermat dapat meningkatkan identifikasi pasien berisiko tinggi, meskipun ada keterbatasan yang perlu diperhatikan.
Sumber Asli: www.hematologyadvisor.com