Dr. Matthew Wagar mengupas perubahan dalam manajemen kanker endometrium lanjut dan kambuhan, termasuk integrasi imunoterapi dan kemunculan ADCs. Dua studi kasus memperlihatkan kemajuan ini, dengan penekanan pada personalisasi pendekatan pengobatan untuk meningkatkan hasil pasien.
Manajemen kanker endometrium lanjut dan kambuhan telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Integrasi imunoterapi dengan skema kemoterapi serta kemunculan ADCs sebagai pilihan pengobatan layak menjadi sorotan utama. Dr. Matthew Wagar, seorang rekan onkologi ginekologi, menjelaskan kemajuan ini selama summit OncLive® State of the Science.
Dalam presentasi, dia memberikan contoh dua studi kasus yang mencerminkan perkembangan manajemen ini. Kasus pertama menggambarkan kombinasi imunoterapi dengan kemoterapi pada pasien kanker endometrium kambuhan yang belum pernah mendapatkan kemoterapi. Regimen standar, yaitu kombinasi carboplatin dan paclitaxel, mendapat pembaruan setelah studi fase 3 NRG-GY018 dan RUBY menunjukkan efektivitas penambahan imunoterapi.
Studi tersebut menggunakan pembrolizumab dalam NRG-GY018 dan dostarlimab-gxly dalam RUBY, memberikan hasil positif bagi pasien dengan penyakit lanjut atau kambuhan. Pemilihan pasien yang tepat, pemantauan efek samping, dan urutan pengobatan yang optimal juga menjadi topik diskusi penting.
Kasus kedua menyoroti fam-trastuzumab deruxtecan-nxki di pengobatan kanker endometrium. Seiring dengan meningkatnya penggunaan imunoterapi, efektivitas dan profil keamanan mereka terus diteliti. Diskusi tersebut menekankan kemajuan cepat dalam manajemen kanker endometrium dan perlunya pendekatan personal untuk meningkatkan hasil pengobatan.
Manajemen kanker endometrium telah berkembang dengan integrasi imunoterapi dan kemunculan ADCs. Penelitian terbaru menunjukkan efektivitas kombinasi kemoterapi dengan imunoterapi, mengubah praktik klinis. Pentingnya personalisasi dalam pengobatan menjadi kunci untuk meningkatkan hasil pasien.
Sumber Asli: www.onclive.com