Artikel ini membahas kemajuan terbaru dalam penelitian kanker, termasuk aneuploidy pada sel kanker, pengobatan baru untuk tumor payudara dan ovarium, serta pemanfaatan kekebalan tubuh dan analisis genetik untuk pengobatan dan diagnosis kanker. Penemuan tentang mutasi gen dan faktor risiko awal juga diulas.
Sebagian besar sel kanker mengalami aneuploidy, yaitu jumlah kromosom yang salah. Peneliti kini mencari cara untuk menargetkan kesalahan ini lewat pengobatan baru. Penelitian hewan terbaru menunjukkan bahwa risiko mengembangkan kanker mungkin ditentukan sejak dini. Para peneliti mengungkapkan bahwa sel CAR T dapat mengalihkan molekul CAR-nya ke sel T biasa melalui proses yang dikenal sebagai trogocytosis.
Tim peneliti Pfizer sedang mengembangkan pengobatan baru untuk mengatasi tumor kanker payudara yang berkembang dalam kehadiran hormon. Tumor ovarium sangat sulit dihilangkan. Ilmuwan berusaha memanfaatkan sistem kekebalan untuk membantu mengatasinya. Penggunaan inhibitor titik pemeriksaan kekebalan dan kemoterapi telah memperpanjang masa bebas progresi pada kanker kandung kemih kecil dan prostat tahap lanjut.
Sel punca mesenkimal dapat membentuk nanotube dan menyuplai mitokondria ke sel T, meningkatkan kemampuan sel kekebalan dalam melawan kanker. Mutasi pada gen BRCA1 meningkatkan risiko kanker payudara; tampaknya satu mutasi pun bisa mendorong sel ke arah kanker. Persentase kecil sel pada jaringan payudara sehat menunjukkan anomali kromosom yang sering dikaitkan dengan kanker, mengindikasikan potensi diagnostik.
Kanker memiliki berbagai mutasi genetik dan faktor risiko yang saling mempengaruhi. Penelitian ini menggambarkan kemajuan dalam pengembangan pengobatan baru, pemanfaatan sistem kekebalan, dan memahami lingkungan mikro tumor untuk meningkatkan diagnosis dan terapi kanker. Penemuan baru tentang aneuploidy dan kemungkinan peran RNA noncoding juga memberikan harapan baru dalam penelitian kanker.
Sumber Asli: www.drugdiscoverynews.com