Memetakan Perubahan dari Sel Punca Sehat ke Kanker Oral

Lebih dari 70.000 orang terdiagnosis kanker kepala dan leher di AS, sebagian disebabkan HPV. Penelitian oleh Jorge Silvio Gutkind mengungkap bahwa YAP, yang teraktivasi pada jalur Hippo, memicu sel punca menjadi kanker. Sel TI yang terbentuk merekrut sel imun untuk invasi tumor. Penemuan ini membuka jalan untuk mengembangkan terapi terhadap kanker HPV positif.

Lebih dari 70.000 orang di Amerika Serikat didiagnosis dengan kanker kepala dan leher pada tahun lalu, dengan angka ini terus meningkat. Kanker ini berasal dari sel epitel skuamosa, dengan rokok dan alkohol sebagai penyebab utama, sementara sekitar 30% pasien disebabkan oleh virus human papillomavirus (HPV). Peneliti masih mencari tahu mekanisme yang menyebabkan sel sehat bertransformasi menjadi sel kanker.

Molekuler biologi Jorge Silvio Gutkind dari Universitas California, San Diego, tertarik untuk menemukan faktor-faktor yang menyebabkannya. Peneliti sebelumnya menemukan bahwa adanya gangguan pada jalur Hippo, yang mengatur pertumbuhan jaringan, berkaitan dengan kanker sel skuamosa kepala dan leher. Penelitian baru mereka menunjukkan bahwa ekspresi YAP yang tidak terkendali, bersama dengan onkoprotein HPV, mengubah sel punca normal menjadi kanker.

Fokus utama penelitian adalah kanker oral positif HPV, yang berkaitan dengan hilangnya fungsi gen penekan tumor penting. Gutkind berusaha untuk menggambarkan langsung dampak YAP dan E6-E7 terhadap inisiasi kanker di dalam model genetik tikus, memungkinkan pengamatan terhadap pengaruh gabungan dalam pembentukan tumor.

Kecepatan pembentukan tumor cukup mengejutkan, terbukti dalam dua minggu menunjukkan kanker dengan lesi invasif. Peneliti menemukan bahwa gen E dan Y memiliki dampak lebih kecil dibandingkan gabungan Y dan E6-E7. Analisis RNA menunjukkan bahwa tikus EY mengekspresikan lebih dari 2.000 gen unik terkait proliferasi sel dan respons inflamasi.

Dengan menggunakan teknologi RNAseq sel tunggal, mereka mengidentifikasi delapan kluster sel yang berbeda, di mana kluster TIC muncul dari sel punca normal yang mulai berkembang dan berperilaku invasif. Selain itu, sel TI merekrut sel imun myeloid ke mikro lingkungan tumor, merespons dengan meningkatkan protein marker tertentu.

Peneliti yakin kolaborasi antara sel TI dan sel imun membantu memecah kolagen, membuka jalan untuk invasi tumor. Penelitian ini membawa harapan untuk memahami kanker oral positif HPV lebih baik serta mengembangkan inhibitor YAP sebagai terapi.

Selanjutnya, Gutkind berencana menggunakan teknologi yang sama untuk memahami kanker oral negatif HPV, dengan tujuan menawarkan intervensi terapeutik yang lebih efektif.

Penelitian ini mengungkapkan bahwa aktivasi YAP berpengaruh signifikan terhadap perkembangan sel kanker pada sel punca epitel oral. Temuan ini juga menunjukkan bahwa kolaborasi antara sel kanker dan sel imun dapat menjadi strategi awal dalam penghindaran deteksi imun. Langkah selanjutnya adalah menerapkan teknologi serupa untuk menjelajahi kanker oral negatif HPV dan mengembangkan inhibitor YAP untuk potensi pengobatan.

Sumber Asli: www.the-scientist.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *