Peneliti di India telah menemukan biomarker umum kanker yang memungkinkan metode diagnosis dini non-invasif. Kanker agresif seperti pankreas dan glioma perlu penanganan lebih baik. Penelitian ini mencakup analisis ekso-som dan menggunakan metode multi-teknik, membuka jalan bagi terapi yang lebih efektif dan bertarget.
Peneliti India menemukan biomarker umum pada berbagai jenis kanker yang memungkinkan metode diagnosis dini non-invasif serta strategi terapeutik. Kanker agresif, seperti kanker pankreas dan glioma, sering terdiagnosis terlambat dan memiliki prognosis buruk, sehingga kebutuhan akan biomarker kanker yang tidak invasif dan dapat diandalkan menjadi mendesak.
Lebih dari 100 jenis kanker telah diidentifikasi, dan di India terdapat lebih dari 30 lakh pasien kanker dengan sekitar 7 lakh pasien baru terdaftar setiap tahun. Kanker adalah penyebab kematian kedua terbanyak di India setelah penyakit kardiovaskular, dengan sekitar 5,56 lakh kematian kanker dilaporkan setiap tahun.
Tim ilmuwan dari Institute of Nano Science and Technology (INST), Mohali, berhasil mengidentifikasi metabolit pada materi sel dari kanker pankreas, kanker paru-paru, dan sel kanker glioma, yang meningkatkan aplikasi klinis. Pendekatan multi-teknik digunakan untuk karakterisasi ekso-som, vesikel ekstraseluler yang dilepaskan dari sel.
Metode yang digunakan mencakup Analisis Pelacakan Nanopartikel, Mikroskop Elektron, Western Blot, Spektroskopi Infra Merah Transformed Fourier, Kromatografi Cair Mass Spektrometri Beruntun yang tidak ditargetkan, dan Resonansi Magnetik Nuklir. Pendekatan ini lebih unggul dibandingkan studi metode tunggal konvensional dan meningkatkan pemahaman tentang mekanisme perkembangan kanker.
Penelitian yang dipublikasikan dalam “Nanoscale” dapat mengarah pada terapi yang menargetkan jalur metabolik terganggu dalam tumor, meningkatkan efikasi pengobatan, dan mengurangi efek samping. Ini dapat meningkatkan hasil pasien melalui pendekatan pengobatan presisi yang dipersonalisasi.
Penelitian ini menunjukkan potensi biomarker kanker yang tidak invasif untuk diagnosis dini dan pengobatan yang lebih efektif. Dengan pendekatan multi-teknik, hasil ini dapat meningkatkan pemahaman dan pengelolaan kanker, berpotensi meningkatkan hasil pengobatan pasien melalui pengobatan yang dipersonalisasi.
Sumber Asli: www.tribuneindia.com