Perbandingan Kematian Kanker Payudara di Eropa: Tren dan Tantangan

Kematian kanker payudara di Eropa diprediksi menurun di sebagian besar kelompok usia hingga 2025, kecuali untuk wanita di atas 80 tahun. Penurunan ini berkisar 4% di Uni Eropa dan 6% di Inggris, sebagian besar karena kemajuan dalam skrining dan pengobatan. Namun, kematian kanker di kalangan wanita tua masih menjadi perhatian.

Prevalensi kematian akibat kanker payudara diperkirakan akan menurun di seluruh Eropa pada tahun 2025, berdasarkan sebuah studi terbaru. Penelitian ini mengindikasikan bahwa kematian kanker payudara akan berkurang pada hampir semua kelompok usia, kecuali untuk wanita di atas 80 tahun, yang hanya mengalami penurunan di Inggris dan Spanyol.

Menurut studi yang dipublikasikan di Annals of Oncology, kematian akibat kanker payudara di Uni Eropa diperkirakan turun 4 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020; di UK, penurunannya diprediksi mencapai 6 persen. Data yang digunakan berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan PBB untuk lima negara terbesar di EU dan Inggris.

Peningkatan angka survival ini banyak dipengaruhi oleh kemajuan dalam skrining, diagnosis, dan pengobatan. Carlo La Vecchia, dari Universitas Milan, menjelaskan bahwa penurunan kematian kanker payudara sangat signifikan di semua negara Eropa dan untuk wanita di bawah 80 tahun. Namun, wanita lanjut usia cenderung menerima skrining yang lebih sedikit.

Sebanyak 6,8 juta kematian kanker diperkirakan berhasil dihindari di negara-negara EU antara 1989 dan 2025, termasuk lebih dari 370.000 kematian akibat kanker payudara. Di Inggris, angka ini mencapai 1,5 juta kematian yang terhindarkan dengan hampir 200.000 di antaranya adalah kanker payudara.

Meski kematian secara keseluruhan akibat kanker menurun 3,5 persen untuk pria dan 1,2 persen untuk wanita di EU, jumlah kematian tetap meningkat karena pertumbuhan populasi dan penuaan. Di Inggris, penurunan kematian lebih signifikan dengan 10,1 persen untuk pria dan 6,3 persen untuk wanita.

Sekitar 1,28 juta kematian akibat kanker diperkirakan terjadi di EU dan 173.000 di UK pada tahun 2025. Penelitian menyebutkan bahwa kematian akibat kanker akan menurun secara umum di EU, kecuali untuk kanker pankreas dan kanker paru-paru pada wanita. Di UK, pengecualian berlaku untuk kanker usus besar dan kanker rahim pada wanita.

Faktor risiko seperti merokok, diabetes, dan obesitas dianggap berkontribusi pada meningkatnya angka kematian. Penurunan merokok di kalangan generasi setelah 1970-an berkontribusi pada penurunan ini, meski kanker paru-paru tetap membutuhkan perhatian lebih. La Vecchia menyoroti tingginya angka kematian akibat kanker usus besar di kalangan generasi muda sebagai masalah yang semakin meningkat, yang diakibatkan oleh obesitas.

Studi ini menunjukkan bahwa kematian akibat kanker payudara di Eropa diprediksi akan menurun hingga tahun 2025, disebabkan oleh kemajuan dalam diagnosa dan pengobatan. Namun, perhatian khusus perlu diberikan terhadap wanita yang lebih tua yang mendapatkan manfaat lebih sedikit dari perbaikan tersebut. Selain itu, faktor risiko seperti obesitas dan merokok perlu ditangani untuk menurunkan angka kematian secara keseluruhan dari berbagai jenis kanker.

Sumber Asli: www.euronews.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *