Wiltraut dan Faratzis berbagi pengalaman mereka tentang kanker kolorektal di acara kesadaran di Olympus. Kanker kolorektal semakin umum di kalangan remaja, mendorong pentingnya skrining dini. Gejala yang perlu diwaspadai dan advokasi diri menjadi kunci untuk deteksi dan perawatan.
Kathleen Wiltraut, yang berasal dari North Whitehall Township, menyadari bahwa dia sudah lama tidak menjalani kolonoskopi. Dia menderita refluks asam, sehingga merasa takut menghadapi persiapan yang sulit, termasuk mengonsumsi pencahar. Akhirnya, setelah dorongan dari keluarganya, ia menjalani kolonoskopi dan didiagnosis dengan kanker kolorektal stadium tiga pada Juni 2023.
Sebagai panelis dalam diskusi tentang kanker kolorektal di Olympus, Wiltraut menyoroti pentingnya skrining dan deteksi dini. Olympus, yang memproduksi alat endoskopi, memiliki kontribusi besar dalam mendeteksi adenoma kolorektal, yang bisa menjadi kanker jika tidak ditangani. Kanker kolorektal semakin meningkat di kalangan orang muda, dengan data dari American Cancer Society menunjukkan bahwa diagnosis untuk usia di bawah 55 tahun meningkat dari 11% pada 1995 menjadi 20% pada 2019.
Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, dan UFCST baru-baru ini merekomendasikan agar skrining dimulai pada usia 45, lebih awal dari rekomendasi sebelumnya yang pada usia 50 tahun. Namun, panelis Joe Faratzis, yang didiagnosis dengan kanker stadium empat pada usia 29, mengabaikan tanda-tanda awal seperti nyeri perut dan darah dalam tinja. Dia menyarankan agar orang memperhatikan tubuh mereka.
Gejala yang perlu diwaspadai termasuk:
– Perubahan kebiasaan buang air besar
– Ketidaknyamanan perut yang persisten
– Pendarahan rektal
– Kelemahan atau kelelahan
– Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Dr. Renee Williams, seorang gastroenterologis, menekankan pentingnya advokasi diri dan mendengarkan tubuh. Ia mengingatkan bahwa persiapan kolonoskopi memang tidak menyenangkan, tetapi itu penting untuk kesehatan jangka panjang. “Satu hari persiapan yang tidak nyaman dapat menyelamatkan Anda dari perawatan yang lebih sulit di masa depan,” tambahnya.
Faratzis kini berusia 34 tahun dan menjadi advokat kesadaran kanker kolorektal, membagikan pengalamannya melalui akun TikTok-nya dengan 50.000 pengikut. Wiltraut, yang juga bekerja di Olympus, telah menjalani beberapa perawatan dan berharap untuk terus sehat.
Kesadaran akan kanker kolorektal semakin penting, apalagi dengan meningkatnya jumlah kasus di kalangan orang muda. Skrining sedini mungkin, perhatian akan gejala, serta advokasi diri adalah kunci untuk deteksi dan pengobatan yang berhasil. Dukungan keluarga dan komunitas juga sangat berarti dalam perjalanan membangun kesadaran ini.
Sumber Asli: www.wfmz.com