Dua Obat Immunoterapi Lebih Baik daripada Satu untuk Kanker Kepala dan Leher

Penambahan imunoterapi tunggal dengan obat kedua dapat meningkatkan pengobatan kanker kepala dan leher, menghasilkan pengurangan tumor yang signifikan dan meningkatnya kelangsungan hidup pasien. Kombinasi obat juga dapat membentuk biomarker untuk terapi yang dipersonalisasi.

Penambahan obat immunoterapi tambahan untuk pengobatan kanker kepala dan leher dapat mengurangi ukuran tumor dan meningkatkan angka kelangsungan hidup, menurut temuan uji coba. Studi fase II menunjukkan bahwa kombinasi dua obat immunoterapi menggandakan atau melipatgandakan tingkat respons pasien dengan karsinoma sel skuamosa kepala dan leher (HNSCC) dibandingkan dengan pengobatan monoterapi.

Hasil studi menunjukkan bahwa hingga sepertiga pasien yang menerima kombinasi obat mengalami lebih dari setengah tumor mereka menghilang setelah sebulan pengobatan. Temuan ini dapat mendorong generasi berikutnya dari rejimen inhibitor checkpoint imun (ICI) yang dipersonalisasi berdasarkan biomarker yang dapat ditargetkan.

Robert Ferris, PhD, seorang peneliti, menjelaskan bahwa di dalam uji coba ini, mereka dapat secara spesifik mengidentifikasi tanda biologis yang membantu menentukan kombinasi immunoterapi yang terbaik. Protein LAG-3 dan CTLA-4 terbukti menjadi marker yang baik untuk memilih rejimen yang tepat berdasarkan status imun pasien saat diagnosis.

Kanker HNSCC adalah jenis kanker yang paling umum ketujuh di dunia, dengan sekitar 890.000 kasus baru dan 450.000 kematian setiap tahun. Survival untuk penyakit lanjut secara lokal dapat ditingkatkan, terutama pada kanker HPV.

Tim Ferris berupaya meningkatkan aktivitas anti-tumor dengan mengkombinasikan antibodi anti-PD1, anti-CTLA4, atau anti-LAG3. Dari 42 peserta yang terlibat, satu pasien menarik diri dari partisipasi, sementara dua kombinasi immunoterapi menunjukkan efektivitas yang setara dalam aktivasi limfosit T spesifik tumor.

Peneliti juga menemukan dinamika sel T CD8+ yang berbeda terkait respons terhadap berbagai terapi imunoterapi kanker. Penelitian ini mengindikasikan bahwa mendefinisikan keadaan sel T CD8+ pada awal terapi dapat memberikan biomarker yang potensial bagi penyesuaian terapi ICI berdasarkan profil pasien.

Penambahan obat immunoterapi meningkatkan respons pengobatan kanker kepala dan leher. Dengan identifikasi biomarker, terapi dapat dipersonalisasi untuk meningkatkan hasil bagi pasien. Riset menunjukkan potensi yang menjanjikan dalam pengobatan kanker ini, terutama untuk pasien kanker HPV.

Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *