Dukungan Kesehatan Literasi untuk Reintegrasi Tenaga Kerja Penyintas Kanker Payudara

Penyintas kanker payudara mengalami kesulitan dalam kembali bekerja, dipengaruhi oleh ketakutan akan kekambuhan. Studi menunjukkan hanya 54,2% yang berhasil kembali bekerja, dengan kesehatan literasi berfungsi sebagai mediator untuk mengurangi kecemasan tersebut. Intervensi edukasi dan dukungan psikologis sangat diperlukan untuk meningkatkan prospek kerja bagi penyintas.

Usia kanker payudara menghadapi tantangan besar saat kembali bekerja karena ketakutan akan kekambuhan kanker. Sebuah studi menunjukkan bahwa kesehatan literasi berfungsi sebagai mediator penting yang mengurangi dampak negatif kecemasan tersebut. Dari 190 penyintas kanker payudara yang disurvei, hanya 54,2% yang berhasil kembali bekerja, menyoroti hambatan yang signifikan setelah pengobatan.

Rata-rata waktu dari diagnosis hingga kembali ke dunia kerja adalah 7,06 bulan, dengan 39,5% kembali ke pekerjaan penuh waktu. Dari mereka yang kembali, 45,8% belum memulai kembali pekerjaan, dan 12,1% tidak berniat melakukannya. Mayoritas yang kembali terlibat dalam pekerjaan mental, mengalami pengurangan intensitas kerja, tetapi tetap dengan tingkat gaji yang stabil. Beberapa penyintas mengalami stress kerja ringan, namun banyak yang masih khawatir tentang kekambuhan.

Analisis statistik menunjukkan bahwa ketakutan kekambuhan kanker dan kesehatan literasi saling terkait. Kesehatan literasi memiliki peran mediasi dalam hubungan ini, membantu mengatasi beberapa hambatan psikologis ketika penyintas ingin kembali bekerja. Meski demikian, tantangan tetap ada dalam proses integrasi kembali ke dalam dunia kerja.

Penting bagi penyedia layanan kesehatan untuk menerapkan intervensi edukasi bersama dukungan psikologis. Melakukan program dukungan sejawat dan rencana reintegrasi di tempat kerja dapat membantu prospek kerja penyintas. Strategi yang mengombinasikan sumber daya kesehatan mental dengan pendidikan kesehatan yang komprehensif dapat meningkatkan kualitas hidup penyintas kanker payudara.

Penyusun penelitian menekankan bahwa “Kesehatan literasi berfungsi sebagai mediator antara kekhawatiran akan kekambuhan kanker dan kemungkinan kembali bekerja pada penyintas kanker payudara.” Mereka menambahkan pentingnya memperhatikan kebutuhan pasien dan dampak emosi negatif seperti ketakutan akan kekambuhan terhadap kesejahteraan mereka.

Studi menunjukkan bahwa kesehatan literasi berperan penting dalam membantu penyintas kanker payudara kembali bekerja dengan mengurangi ketakutan akan kekambuhan. Meskipun sebagian penyintas berhasil kembali, dukungan pendidikan dan psikologis diperlukan untuk mengatasi hambatan yang ada. Intervensi yang terintegrasi dapat meningkatkan peluang kerja dan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Sumber Asli: www.oncologynurseadvisor.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *