Risiko Kanker Rongga Mulut Akibat Minuman Manis

Penelitian menemukan bahwa wanita yang mengonsumsi minuman manis setiap hari memiliki risiko hampir lima kali lebih tinggi terkena kanker rongga mulut. Ini terutama berlaku untuk nonsmoker dan nondrinker. Hasil penelitian menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut dalam konteks populasi yang lebih beragam.

Menurut penelitian, wanita yang mengonsumsi setidaknya satu minuman manis setiap hari memiliki risiko hampir lima kali lebih tinggi terkena kanker rongga mulut dibandingkan yang mengonsumsi kurang dari satu minuman dalam sebulan. Risiko meningkat menjadi 5,46 kali untuk wanita yang bukan perokok dan tidak banyak minum alkohol.

Dalam 30 tahun terakhir, terdapat kenaikan insiden kanker rongga mulut pada nonsmoker, terutama wanita kulit putih. Penyebabnya tidak terkait dengan virus human papillomavirus dan masih belum diketahui. Penelitian ini menganalisis data dari 162,602 wanita dalam Nurses’ Health Study di AS, dengan pengukuran dari konsumsi minuman manis.

Selama masa tindak lanjut, tercatat 124 kasus kanker rongga mulut invasif, di mana kelompok yang mengonsumsi ≥ 1 minuman manis setiap hari memiliki rasio bahaya (HR) 4,87 dibandingkan kelompok < 1 minuman per bulan. Untuk nonsmoker/perokok ringan, HRnya mencapai 5,46. Analisis juga menunjukkan HR substiti lidah 4,53 dan non-lidah 5,24 untuk kelompok yang mengonsumsi ≥ 1 minuman manis sehari.

Meskipun peningkatan risiko tampak signifikan, risiko dasar absolut tetap rendah (3 kasus lebih per 100,000 populasi). Penulis mengingatkan pentingnya konteks klinis dan perlunya penelitian lebih lanjut dengan kohort yang lebih besar untuk menilai pola diet yang berbeda dalam risiko kanker rongga mulut.

Penelitian dipimpin oleh Luis Gomez-Castillo dari University of Washington dan diterbitkan dalam JAMA Otolaryngology. Namun penelitian ini memiliki batasan, termasuk kurangnya presisi akibat rendahnya jumlah kejadian dan fokus hanya pada wanita, yang membatasi generalisasi terhadap pasien pria. Peserta mayoritas berasal dari keturunan Eropa, sehingga perlu pengujian pada populasi yang lebih beragam.

Konsumsi minuman manis secara signifikan meningkatkan risiko kanker rongga mulut, khususnya pada wanita yang bukan perokok dan tidak banyak minum alkohol. Meski studi menunjukkan data penting, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memperjelas hubungan ini dan relevansi dalam populasi yang lebih beragam.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *