Kesadaran Kanker Kolorektal dan Pentingnya Skrining

Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal. Wash U menawarkan tes FIT gratis untuk deteksi dini kanker kolorektal, terutama penting bagi orang berusia 45 tahun ke atas. Orang Afrika-Amerika memiliki risiko lebih tinggi terkena dan meninggal akibat kanker ini. Pendidikan mengenai kanker kolorektal dan tes skrining dapat membantu menutup ketimpangan kesehatan.

Bulan Maret adalah Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal, dan Pusat Kanker Siteman mengedukasi masyarakat dengan bantuan Dr. Jean Wang dari Washington University. Wash U menyediakan tes kanker kolorektal gratis, yaitu alat tes FIT (Fecal Immunochemical Test), yang merupakan tes skrining tinja non-invasif yang dapat dilakukan di rumah. Para ahli menyarankan semua orang berusia 45 tahun ke atas untuk menjalani skrining.

Data dari American Cancer Society menunjukkan bahwa orang Afrika-Amerika 20% lebih mungkin mengalami kanker kolorektal dan 40% lebih mungkin meninggal akibat penyakit ini dibandingkan kelompok lainnya di AS. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar kemungkinan pasien untuk pulih sepenuhnya. Beberapa selebriti Afrika-Amerika yang meninggal akibat kanker kolorektal termasuk Chadwick Boseman dan Pele.

Dr. Wang menjelaskan pentingnya Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal untuk meningkatkan perhatian terhadap kanker ini, yang merupakan kanker ketiga paling umum di AS. Kabar baiknya, kanker kolorektal adalah salah satu yang paling dapat dicegah dan diobati.

Tes FIT adalah solusi skrining yang direkomendasikan untuk semua orang mulai usia 45 tahun. Pusat Kanker Siteman menawarkan tes FIT gratis melalui pemindaian kode QR atau dengan menghubungi 314-286-0507. Tes ini memerlukan sampel tinja yang dikirim ke laboratorium dan hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk diselesaikan.

Dr. Wang menekankan perlunya tes FIT, yang dapat membantu mendeteksi kanker secara dini dan mencegah terjadinya kanker kolorektal dengan menghilangkan polip yang berdampak. Seringkali, orang Afrika-Amerika tidak menjalani tes skrining sebagaimana mestinya, yang menyebabkan meningkatnya angka kanker kolorektal di kelompok ini.

Untu mengurangi ketimpangan kesehatan, Dr. Wang merekomendasikan pendidikan tentang kanker kolorektal. Mendorong orang berusia 45-75 tahun untuk menjalani tes skrining sangat penting untuk mendekatkan diri pada keseimbangan kesehatan ini.

Gejala kanker kolorektal sering kali tidak terlihat di tahap awal, tetapi pada tahap lanjut, gejala dapat mencakup darah dalam tinja, penurunan berat badan tanpa mencoba, nyeri perut yang tidak kunjung reda, serta perubahan tinja. Jika Anda mengalami gejala ini, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan kolonoskopi, meskipun Anda berusia di bawah 45 tahun.

Pentingnya pendidikan tentang kanker kolorektal dan akses ke tes skrining seperti FIT terbukti dapat membantu mengurangi angka kematian akibat kanker ini. Penyuluhan kepada masyarakat dan penerapan skrining yang lebih luas untuk kelompok rentan, termasuk orang Afrika-Amerika, sangat diperlukan untuk menutup ketimpangan kesehatan dan meningkatkan kemungkinan penyembuhan.

Sumber Asli: www.stlamerican.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *