Mengatasi Tantangan dalam Mengadopsi Liquid Biopsy Epigenetik untuk Kanker Prostat

Dr. Jacob E. Berchuck membahas tantangan dan potensi epigenetik liquid biopsy untuk kanker prostat, yang dapat menggantikan PSMA PET scan. Platform ini memungkinkan pengukuran ekspresi beberapa target obat dengan penarikan darah tunggal, memberikan jalan untuk perawatan yang lebih presisi.

Dr. Jacob E. Berchuck dari Winship Cancer Institute menyoroti tantangan dalam menerapkan epigenetik liquid biopsy untuk menentukan ekspresi PSMA pada kanker prostat. Ia percaya bahwa platform ini dapat menggantikan kebutuhan PSMA PET scan dalam lingkungan onkologi komunitas. Berchuck juga menyatakan bahwa pendekatan ini dapat membantu menggambarkan masa depan kedokteran presisi untuk kanker prostat dengan data genomik yang komprehensif hanya dari satu penarikan darah.

Ia menekankan pentingnya teknologi baru dalam terapi kanker prostat, seperti antibodi-konjugasi obat dan terapi radioligand. Terdapat tantangan besar dalam menentukan obat yang tepat bagi pasien. Dengan liquid biopsy, diagnosis dapat dilakukan secara non-invasif, membantu mengidentifikasi pasien yang tepat untuk jenis perawatan tertentu.

Liquid biopsy tidak hanya memperhatikan respon PSMA, tetapi juga dapat memberikan informasi tentang ekspresi berbagai target obat dalam satu penarikan darah, sehingga memudahkan pengobatan yang lebih tepat sasaran. Ini membuka peluang luar biasa dalam pengembangan kedokteran presisi untuk kanker prostat.

Kesimpulannya, penerapan epigenetik liquid biopsy dalam kanker prostat menghadapi tantangan namun mempunyai potensi besar untuk meningkatkan pendekatan kedokteran presisi. Dengan data genom yang lebih luas melalui penarikan darah sederhana, dapat membantu menentukan pengobatan yang lebih efektif untuk pasien kanker prostat. Ini menunjukkan langkah maju yang signifikan dalam pengelolaan kanker prostat.

Sumber Asli: www.targetedonc.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *