Campak kembali menyebar di AS dengan lebih dari 160 kasus terdeteksi, berisiko tinggi bagi penderita kanker. Vaksin MMR memberikan perlindungan dan efektif, tapi banyak penderita kanker tak bisa divaksinasi. Lindungi diri dengan menghindari daerah wabah dan pastikan orang di sekitar divaksinasi.
Measles kini kembali menyebar di AS setelah dinyatakan tereliminasi hampir 25 tahun lalu, akibat penurunan angka vaksinasi. Mini Kamboj, Epidemiolog Utama di MSK, menjelaskan informasi penting mengenai campak dan vaksin MMR bagi penderita kanker.
Campak menyebar melalui udara saat orang terinfeksi bernapas, batuk, atau bersin. Gejala meliputi demam, ruam, mata merah, dan masalah pernapasan. Campak dapat menyebar beberapa hari sebelum dan setelah ruam muncul.
Pada awal Maret 2025, AS menghadapi wabah besar campak dengan lebih dari 160 kasus di 9 negara bagian. Terutama di Texas, di mana satu anak tidak divaksinasi meninggal—kematian terkait campak pertama dalam lebih dari satu dekade. Sekitar 20% pasien membutuhkan rawat inap, dan para pejabat kesehatan memperingatkan potensi penambahan kasus.
Penderita kanker dengan sistem imun lemah lebih rentan terhadap campak. Risiko paling serius terjadi bila penyakit ini menyebar ke otak (ensefalitis) atau paru-paru (pneumonitis). Saat ini, tidak ada pengobatan yang terbukti untuk campak.
Gejala campak bisa berbeda bagi penderita kanker. Walaupun gejala umumnya adalah demam, batuk, pilek, ruam, dan mata merah, orang dengan sistem imun lemah mungkin tidak mengalami demam atau hanya demam ringan. Ruam juga dapat tampil berbeda.
Vaksin MMR memberikan perlindungan jangka panjang terhadap campak dan telah menjadi vaksin rutin untuk anak-anak di AS sejak 1968. Dengan dua dosis, vaksin ini 97% efektif dalam mencegah campak bagi mereka yang divaksinasi.
Namun, sebagian besar penderita kanker tidak dapat menerima vaksin MMR. Vaksin ini adalah vaksin hidup dan berisiko bagi mereka yang menjalani kemoterapi atau memiliki jenis kanker tertentu.
Orang dewasa yang divaksinasi saat anak-anak umumnya tidak perlu divaksinasi ulang, kecuali dalam kasus tertentu. Bagi mereka yang menjalani transplantasi sumsum tulang, vaksin MMR diperlukan untuk memulihkan kekebalan. Vaksinasi biasanya dilakukan setidaknya 2 tahun setelah transplantasi.
Jika tidak dapat divaksinasi, hindari perjalanan ke daerah dengan wabah campak, cuci tangan secara rutin, dan hindari orang yang terinfeksi. Pastikan semua orang di sekitar penderita kanker telah mendapatkan vaksin MMR untuk melindungi mereka.
Orang yang baru melakukan vaksin MMR aman berdekatan dengan penderita kanker, karena strain yang digunakan pada vaksin tidak menyebar.
Terakhir, tetaplah terinformasi dengan memeriksa situs CDC dan departemen kesehatan negara bagian untuk pembaruan terkini.
Penderita kanker harus sadar bahwa campak kembali muncul sebagai ancaman, terutama bagi mereka dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Vaksin MMR efektif mencegah campak, tetapi tidak semua penderita kanker bisa diimunisasi. Penting bagi orang terdekat untuk divaksinasi guna melindungi pasien. Selalu periksa sumber informasi terpercaya untuk pembaruan tentang campak.
Sumber Asli: www.mskcc.org