Dr. Lennard Lee memimpin upaya mengembangkan vaksin kanker berbasis mRNA di Inggris, dipacu oleh keberhasilan vaksin Covid. Program peluncuran kanker bertujuan mempercepat penelitian dan pengujian, dengan harapan akan disetujui dalam waktu dekat.
Dr. Lennard Lee, seorang onkolog dari UK NHS, memimpin penelitian tentang vaksin kanker mRNA, yang berbasis teknologi sama dengan vaksin Covid dari BioNTech dan Moderna. Vaksin ini diyakini sebagai terobosan potensial dalam pengobatan kanker. Lee memaparkan bahwa vaksin kanker mRNA melatih sistem kekebalan untuk mengenali dan menyerang sel kanker dengan memberikan instruksi untuk membuat bagian dari protein yang berhubungan dengan kanker.
Lee menjelaskan bahwa dengan adanya pandemi, penelitian vaksin kanker mendapatkan perhatian baru. Pada tahun 2022, Inggris membentuk Cancer Vaccine Launch Pad untuk mempercepat pengujian vaksin kanker. Inggris memiliki fasilitas penelitian dan manufaktur yang sangat baik, serta pengalaman dalam menyelenggarakan uji klinis dengan cepat selama pandemi. Kerjasama juga dilakukan dengan BioNTech dan Moderna untuk pengobatan kanker.
Pengujian klinis sebelumnya memakan waktu bertahun-tahun, namun kini dapat dilakukan hanya dalam waktu beberapa bulan. Keberhasilan ini menciptakan komunitas yang mendukung peluncuran uji coba vaksin kanker di Inggris. Saat ini, 15 uji coba vaksin kanker sedang berlangsung, dan vaksin kanker mRNA pertama diharapkan disetujui dalam beberapa tahun ke depan.
Uji coba mRNA untuk menghentikan kanker kulit, yang sudah selesai, berhasil melebihi target rekrutmen peserta. Hasilnya akan dipantau selama 6 hingga 12 bulan ke depan, dengan harapan bahwa hasil akan tersedia akhir tahun ini atau awal 2026. Jika berhasil, ini akan menjadi vaksin mRNA pribadi pertama yang disetujui dunia.
Vaksin kanker mRNA menawarkan harapan baru dalam pengobatan kanker, berkat kemajuan yang dipicu oleh keberhasilan vaksin Covid. Dengan dukungan fasilitas klinis yang mumpuni dan pembelajaran dari pandemi, Inggris berperan penting dalam percobaan dan pengembangan vaksin kanker ini. Hasil dari uji coba awal diharapkan segera muncul, membuka jalan bagi inovasi dalam terapi kanker.
Sumber Asli: www.wired.com