Penelitian menunjukkan aspirin dapat mencegah metastasis kanker dengan menghambat COX1, membatasi TXA2 dari trombosit yang menekan sel T. Kekurangan ARHGEF1 meningkatkan fungsi sel T dan melindungi terhadap metastasis. Temuan ini penting untuk terapi kanker baru.
Sebuah studi di jurnal Nature menemukan cara di mana inhibitor siklooksigenase 1 (COX1), seperti aspirin, dapat mencegah metastasis kanker. Penelitian oleh Yang et al. menunjukkan bahwa penghambatan COX1 membatasi produksi tromboksan A2 (TXA2) oleh trombosit yang menekan fungsi efektor sel T. Obat seperti aspirin dapat memblokir jalur penekanan ini, meningkatkan aktivitas anti-metastatik sel T.
Eksperimen chimera sumsum tulang menunjukkan bahwa hilangnya ARHGEF1 dalam sel hematopoietik cukup untuk efek perlindungan anti-metastatik. Selain itu, peningkatan ekspresi gen yang terkait dengan aktivasi imun terdeteksi pada jaringan paru-paru metastasis dari tikus yang kekurangan Arhgef1. Ini menyiratkan bahwa ARHGEF1 memiliki peran imunorea.
Penghapusan Arhgef1 dari garis keturunan sel imun tertentu menunjukkan bahwa kehilangan ARHGEF1 yang terbatas pada sel T meniru perlindungan dari metastasis yang terlihat pada tikus dengan kehilangan ARHGEF1 secara global. Eksperimen lebih lanjut menunjukkan bahwa kekurangan Arhgef1 dalam sel T meningkatkan polifungsi sel T dan mengurangi frekuensi sel T lelah di jaringan paru-paru yang mengandung metastasis.
Aspirin dan inhibitor COX1 lainnya terbukti mampu mencegah metastasis kanker dengan meningkatkan fungsi sel T. Penelitian ini menunjukkan peran penting ARHGEF1 dalam memodulasi respons imun, dengan kekurangan ARHGEF1 meningkatkan aktivitas anti-kanker sel T. Penemuan ini membuka jalan baru dalam strategi terapi kanker.
Sumber Asli: www.nature.com