Aspirin menunjukkan potensi dalam mencegah perkembangan metastasis kanker dengan meningkatkan kemampuan sistem imun. Penelitian dari Universitas Cambridge menemukan bahwa aspirin dapat mengurangi produksi TXA2, yang menghambat fungsi sel T. Namun, penggunaannya harus diawasi untuk mencegah efek samping.
Setiap hari, sekitar 29 juta orang di AS mengonsumsi dosis rendah aspirin sebagai pengencer darah untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Aspirin juga dapat mengurangi risiko progresi kanker. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi aspirin dosis rendah memiliki peluang lebih rendah untuk mengalami metastasis pada kanker payudara, usus, dan prostat.
Metastasis terjadi ketika sel kanker terlepas dari tumor awal dan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kematian kanker sering terjadi saat mencapai stadium 4. Penelitian tentang metastasis sangat penting untuk mencegah hasil yang serius dari kanker, dengan tujuan menyerang sel kanker pada saat paling rentan.
Tim peneliti di Universitas Cambridge menemukan bahwa aspirin meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan membunuh sel metastatik. Aspirin mengurangi produksi tromboksan A2 (TXA2), yang menghambat fungsi sel T, bagian penting dari sistem imun.
Uji coba menunjukkan bahwa tikus yang diberikan aspirin mengalami frekuensi metastasis yang lebih rendah. Temuan ini menjelaskan aktivitas anti-metastatik aspirin dan membuka jalan bagi pengembangan terapi imun yang lebih efektif. Jie Yang dari Universitas Cambridge menjelaskan, “Itu adalah momen ‘Eureka’ ketika kami menemukan bahwa TXA2 adalah sinyal molekuler yang mengaktifkan efek penekanan ini.”
Meskipun aspirin menjanjikan, penggunaannya perlu hati-hati. Profesor Ruth Langley menyatakan bahwa aspirin dapat menyebabkan efek samping serius pada sebagian orang, termasuk perdarahan. Konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi aspirin sangat dianjurkan.
Uji klinis di masa depan diperlukan untuk menguji efektivitas aspirin dalam pengobatan metastasis kanker awal. Terapi ini menarik berkat biaya rendah dan ketersediaan di seluruh dunia. Rahul Roychoudhuri menambahkan, “Ada jendela terapi unik saat kanker pertama kali menyebar, di mana sel kanker sangat rentan terhadap serangan sistem imun.”
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa aspirin mungkin bermanfaat dalam mencegah metastasis kanker dengan meningkatkan respon sistem kekebalan. Namun, penggunaan aspirin harus di bawah pengawasan medis untuk menghindari efek samping serius. Uji klinis lebih lanjut diperlukan untuk menilai efektivitasnya dalam pengobatan metastasis kanker tahap awal.
Sumber Asli: www.discovermagazine.com