Studi Yale menemukan bahwa deteksi molekul kanker di darah pasien paru-paru setelah pengobatan dapat membantu dalam keputusan pengobatan di masa depan, dengan potensi untuk meningkatkan hasil klinis dan memperkirakan risiko kekambuhan.
Sebuah studi terbaru dari Yale menunjukkan bahwa deteksi molekul yang berasal dari kanker di darah pasien kanker paru-paru dapat menjadi alat penting dalam pengobatan yang dipersonalisasi. Alat ini, yang disebut detektor penyakit residu molekuler (MRD), digunakan setelah pengobatan utama selesai untuk memantau status kanker dan bisa memandu keputusan tentang pengobatan selanjutnya.
Deteksi MRD berpotensi meningkatkan hasil pengobatan kanker dengan menargetkan pasien berisiko tinggi untuk perawatan lebih intensif serta membantu pasien dengan risiko rendah untuk menghindari keseluruhan pengobatan yang tidak perlu. Hal ini menandakan era baru dalam pengobatan kanker yang lebih personal dan efisien.
Sumber Asli: www.newswise.com