Fokus utama penelitian terapi CAR T-cell pada tumor padat adalah mengurangi toksisitas off-tumor. Hasil awal menunjukkan hasil positif dengan efikasi yang menjanjikan. Brentjens menyoroti pentingnya inovasi dalam pengembangan teknologi ini dari akademisi.
Investigasi terapi CAR T-cell untuk tumor padat fokus pada pengurangan toksisitas on-target, off-tumor. Brentjens menekankan pentingnya menjaga keamanan dalam terapan terapi ini dan optimisme tinggi terkait penerapannya pada tumor padat dalam 5 tahun mendatang.
Hasil awal percobaan menunjukkan potensi terapi ini dengan pasien glioma yang tidak mengalami toksisitas berat meskipun ada beberapa kasus sindrom pelepasan sitokin. Tumor respons menunjukkan pengurangan volume signifikan, termasuk satu pasien dengan respons lengkap selama lebih dari 30 bulan.
Brentjens, seorang profesor di Roswell Park Comprehensive Cancer Center, menyebut bahwa penting untuk menghindari toksisitas off-tumor. Upaya dilakukan dengan memastikan CAR T-cell tidak bertahan terlalu lama dan dimulai dari dosis rendah agar dampak toksisitas dapat dimitigasi dengan cepat.
Inovasi seperti gen bunuh diri dan strategi gated seperti mengharuskan dua target untuk diaktifkan juga menjadi perhatian. Menurut Brentjens, penemuan target yang tepat lebih mudah dilakukan saat ini dengan teknologi terkini, membantu riset terhadap berbagai jenis kanker.
Saat ini, program aktif riset di laboratoriumnya mencakup berbagai kanker, seperti kanker paru kecil, sarkoma, dan kanker pankreas, di mana pemilihan tumor didasarkan pada akses ke target terapeutik daripada potensi respon terhadap terapi.
Penelitian CAR T-cell untuk tumor padat menunjukkan kemajuan dengan fokus pada mitigasi toksisitas di luar target. Melalui inovasi dan pemilihan target yang tepat, diharapkan terapi ini dapat memberikan harapan baru untuk pasien kanker. Kolaborasi antara akademisi dan lembaga pendanaan tetap krusial untuk pengembangan terapi ini.
Sumber Asli: www.onclive.com