Penelitian awal menunjukkan bahwa kombinasi imunoterapi dengan terapi yang menargetkan mutasi KRAS dapat meningkatkan efektivitas pengobatan kanker pankreas. Ini memberikan harapan untuk strategi kombinasi dalam uji klinis mendatang.
Sebuah studi awal menunjukkan bahwa menambahkan imunoterapi ke dalam pengobatan yang menargetkan mutasi genetik KRAS dapat memperpanjang efektivitas terapi pada kanker pankreas. Penelitian dari Sekolah Kedokteran Perelman di Universitas Pennsylvania menemukan bahwa kombinasi ini lebih efektif dibandingkan dengan terapi yang ditargetkan oleh sendiri. Temuan ini membuka jalan untuk strategi kombinasi dalam uji klinis mendatang.
Kanker pankreas memiliki prognosis yang buruk dengan sebagian besar kasus sudah menyebar saat diagnosis dan terbatasnya pilihan pengobatan. Hampir 90% kanker pankreas disebabkan oleh mutasi KRAS, yang sebelumnya dianggap “tidak dapat ditargetkan”. Inhibitor KRAS pertama disetujui untuk terapi kanker paru-paru, namun perkembangan lebih lanjut menunjukkan bahwa kanker KRAS dapat cepat mengembangkan resistensi terhadap terapi.
Dr. Ben Stanger, salah satu penulis penelitian, menyatakan bahwa penelitian ini menunjukkan bahwa alat baru untuk menghambat RAS dapat memiliki efek stimulasi sistem imun yang penting. Hal ini membuatnya ideal untuk dipadukan dengan imunoterapi, memberikan respons yang lebih baik dan lebih lama dalam perawatan kanker pankreas.
Dalam studi ini, peneliti menggunakan inhibitor multi-selektif RAS, seperti daraxonrasib dan RMC-7977, yang menargetkan berbagai bentuk mutasi RAS. Pendekatan multi-selektif ini dirancang agar tetap efektif meskipun terjadi mutasi baru dalam kanker. Peneliti menemukan bahwa kombinasi RAS(ON) dengan imunoterapi tidak hanya efektif, tetapi juga membawa respons yang lebih baik.
Saat ini, daraxonrasib sedang diuji dalam uji klinis di seluruh AS. Uji klinis yang menguji inhibitor RAS dengan agen antikanker lainnya kini dibuka di beberapa situs di negara tersebut, termasuk di Penn Medicine. Dr. Vonderheide mengungkapkan harapannya bahwa penelitian ini dapat meningkatkan pengobatan imunoterapi dan terapi RAS untuk kanker pankreas.
Studi ini menunjukkan potensi kombinasi imunoterapi dan inhibitor KRAS dalam meningkatkan efikasi perawatan kanker pankreas. Dengan menemukan cara yang lebih efektif untuk menargetkan mutasi genetik dan memperkuat respon imun, penelitian ini dapat menjadi langkah maju menuju terapi yang lebih baik bagi pasien kanker pankreas yang memiliki prognosis buruk.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com