Kisah Inspiratif: Allen Rapert Sembuh dari Kanker Stadium Empat

Allen Rapert, 62, didiagnosis kanker stadium empat dengan tumor sebesar bola tenis, tetapi setelah menjalani perawatan eksperimental di Meksiko, ia dinyatakan bebas kanker dalam waktu tujuh bulan. Pengobatan ini menggunakan terapi imun dan energi listrik untuk menyerang sel kanker secara langsung. Tingkat keberhasilan metode ini mencapai lebih dari 85%, memberikan harapan baru bagi pasien kanker.

Seorang ayah berusia 62 tahun, Allen Rapert, dinyatakan hanya memiliki beberapa bulan untuk hidup setelah didiagnosis kanker kulit ganas, squamous cell carcinoma, yang sudah mencapai stadium empat. Tumor sebesar bola tenis ditemukan di bawah matanya, dan dokter merekomendasikan operasi yang bisa mengubah bentuk wajahnya selamanya. Setelah mencari alternatif, Rapert memilih perawatan eksperimental di Meksiko dan dinyatakan bebas kanker tujuh bulan setelah diagnosis.

Perawatan yang diterima Rapert melibatkan terapi imunitas dan pembakaran sel kanker dengan energi listrik. Ia menjalani lima sesi pengobatan yang membuat tumor menyusut, dan pada Desember 2023, hasil pemindaian mengonfirmasi kanker sudah hilang sepenuhnya. Rapert merayakan kesembuhannya dengan berlayar ke Karibia bersama pacarnya.

Dokter yang mengembangkan metode ini, Dr. Jason Williams, menjelaskan bahwa penyuntikan obat ke dalam tumor terbukti lebih efektif dibandingkan dengan infus intravenous. Ia mencatat bahwa keberhasilan perawatan ini mencapai lebih dari 85% untuk kanker stadium lanjut. Rapert membayar perawatan dengan menabung uang pensiunnya, merasa hidup lebih penting dari sekadar tabungan yang tidak terpakai.

Kisah kesembuhan Allen Rapert dari kanker stadium empat menunjukkan efektifitas metode perawatan baru yang mengandalkan imunoterapi dan ablasi listrik. Dengan hasil yang menjanjikan dan tingkat keberhasilan yang tinggi, perawatan ini memberikan harapan baru bagi pasien kanker. Allen kini bebas kanker setelah melalui proses yang menuntut keputusan berani serta investasi finansial yang besar, membuktikan bahwa harapan itu ada bahkan di saat-saat tersulit.

Sumber Asli: www.dailymail.co.uk

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *