Kombinasi Metformin dan IUD Levonorgestrel untuk Kanker Endometrium

Kombinasi metformin dan IUD levonorgestrel dapat meningkatkan tingkat respons lengkap pada pasien dengan neoplasia intraepithelial endometrial (EIN) dan kanker endometrium (EC). Studi menunjukkan tingkat respons 80% dalam 6 bulan, dengan efektivitas baik dan efisiensi dalam pengobatan non-bedah.

Perpaduan metformin dan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang melepaskan levonorgestrel terbukti dapat ditoleransi dengan baik dan berpotensi efektif sebagai pengobatan non-bedah untuk pasien dengan neoplasia intraepithelial endometrial (EIN) dan kanker endometrium (EC). Studi ini menyoroti tingkat respons lengkap (CR) keseluruhan sebesar 80% dalam 6 bulan, dengan tingkat CR 100% untuk EIN.

Pasien yang berpartisipasi adalah mereka dengan EIN atau grade 1 EC yang menginginkan preservasi kesuburan. Semua pasien menjalani MRI awal dan prosedur dilatasi serta kuret dengan penempatan LR-IUD disertai pengobatan metformin. Evaluasi efek samping dan kepatuhan dilakukan secara bersamaan selama perawatan.

Studi ini menemukan bahwa pada 15 pasien yang dievaluasi, 83% pasien menunjukkan kepatuhan yang baik dan mayoritas non-responder memiliki pathologi EC. Efek samping yang umum terjadi termasuk diare dan mual. Peneliti juga menyarankan penelitian lebih lanjut tentang indikator metabolik yang dapat memprediksi respons klinis terhadap pengobatan.

Hasil menunjukkan kombinasi metformin dengan LR-IUD lebih efektif dibandingkan LR-IUD saja dan memiliki potensi untuk terus dieksplorasi untuk pasien yang tidak dapat menjalani operasi.

Kombinasi metformin dengan IUD levonorgestrel menunjukkan hasil yang baik dalam pengobatan EIN dan EC. Dengan tingkat respons tinggi dan toleransi yang baik, metode ini bersifat menjanjikan bagi pasien yang ingin mempertahankan kesuburan atau memiliki risiko bedah yang tidak dapat diterima. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan pengobatan ini.

Sumber Asli: www.cancernetwork.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *