Anak dengan penyakit jantung bawaan (CHD) berisiko lebih tinggi terkena kanker, seperti yang ditunjukkan oleh sebuah studi besar yang menganalisis lebih dari 3,5 juta kelahiran. Risiko kanker muncul tidak hanya pada anak, tetapi juga pada ibu mereka. Sesuai hasil, perlu pendekatan multidisipliner untuk perawatan.
Anak-anak dengan penyakit jantung bawaan (CHD) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker, sebagaimana diungkapkan dalam penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation edisi 18 Maret. Penelitian ini dilakukan oleh Danbee Kang, Ph.D., dari Universitas Sungkyunkwan, Korea Selatan, yang menganalisis data dari 3.550.113 kelahiran hidup pertama antara 2005 hingga 2019, di mana 72.205 di antaranya terdiagnosis dengan CHD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa insiden kanker lebih tinggi pada bayi baru lahir dengan CHD dibandingkan tanpa CHD selama masa tindak lanjut rata-rata 10,32 tahun (rasio bahaya, 1,66). Bayi dengan lesi katup atau pembuluh darah terisolasi memiliki insiden kanker 2,29 kali lebih tinggi dibanding mereka tanpa CHD. Terdapat asosiasi signifikan antara CHD dan kanker ovarium, kanker hati, serta limfoma non-Hodgkin.
Ibu yang melahirkan bayi dengan CHD juga menunjukkan peningkatan risiko kanker (rasio bahaya 1,17). Asosiasi ini tetap konsisten setelah penyesuaian menggunakan bobot perlakuan probabilitas terbalik. Penelitian ini menekankan perlunya pendekatan multidisipliner dalam perawatan individu dengan CHD.
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan penyakit jantung bawaan memiliki risiko kanker yang lebih tinggi, dengan hasil tak hanya berlaku untuk mereka, tetapi juga ibu mereka. Temuan ini menyerukan perlunya pendekatan gabungan dalam perawatan bagi pasien CHD.
Sumber Asli: www.healthday.com