Bayi dengan kelainan jantung bawaan berisiko lebih tinggi terkena kanker, serta ibu mereka. Penelitian menganalisis data dari lebih dari 3,5 juta kelahiran di Korea, menemukan bahwa risiko kanker pada bayi dengan kelainan jantung lebih tinggi 66%. Diperlukan pendekatan perawatan multidisipliner dan penelitian lanjutan untuk memahami keterkaitan ini.
Penelitian baru menunjukkan bahwa bayi yang lahir dengan kelainan jantung bawaan mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker anak dibandingkan bayi tanpa kelainan tersebut. Tidak hanya itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa ibu dari bayi dengan kelainan jantung mungkin mengalami risiko kanker yang lebih tinggi. Para peneliti merekomendasikan perlunya tim multidisipliner untuk memberikan perawatan menyeluruh bagi bayi dan ibunya.
Kelainan jantung bawaan adalah salah satu cacat lahir yang paling umum di AS, dengan sekitar 12 dari setiap 1.000 kelahiran dipengaruhi. Ini dapat mencakup berbagai kelainan struktural, dari pembukaan antara ruang jantung hingga malformasi parah. Meskipun kemajuan medis telah meningkatkan kelangsungan hidup anak-anak dengan kelainan hati, ada indikasi bahwa mereka dapat berisiko tinggi untuk kondisi lain, termasuk kanker.
Penelitian ini menganalisis data kesehatan lebih dari 3,5 juta kelahiran di Korea. Hasil menunjukkan bahwa kejadian kanker pada bayi dengan kelainan jantung bawaan 66% lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang lahir tanpa cacat tersebut. Khususnya, risiko kanker lebih dari dua kali lipat pada bayi dengan kelainan jantung yang melibatkan pembuluh darah atau katup jantung.
Jenis kanker yang paling umum terjadi pada semua anak adalah leukemia (21%) dan limfoma Non-Hodgkin (11%). Selain itu, ibu dari bayi dengan kelainan jantung memiliki kemungkinan 17% lebih tinggi didiagnosis kanker dalam periode tindak lanjut sepuluh tahun dibandingkan ibu dari bayi tanpa kelainan tersebut.
Para peneliti menduga bahwa predisposisi genetik pada ibu atau mutasi tertentu berkontribusi terhadap risiko kanker tersebut. Huh menjelaskan bahwa varian genetik yang diwarisi dari ibu dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan kanker pada pasien dengan kelainan jantung bawaan.
Keila N. Lopez, pakar dari American Heart Association, juga menyoroti perlunya penyelidikan lebih lanjut tentang hubungan antara kelainan jantung bawaan dan kanker pada ibu. Penelitian lanjutan diperlukan untuk memahami pengaruh faktor lingkungan atau perubahan terkait stres. Ia menegaskan pentingnya perawatan lanjut dari dokter kardiologi anak dan dokter perawatan primer untuk pemantauan kesehatan yang berkelanjutan.
Meskipun penelitian ini dilakukan di Korea, Huh menunjukkan bahwa hasilnya mungkin relevan untuk populasi lain. Peneliti mencatat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, termasuk kemungkinan faktor yang tidak diketahui dapat memengaruhi hasil dan analisis yang kurang kuat karena jumlah kelainan jantung tertentu yang kecil.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi dengan kelainan jantung bawaan dan ibu mereka berisiko lebih tinggi untuk kanker. Diperlukan pendekatan multidisipliner dalam perawatan mereka, serta penelitian lebih lanjut untuk memahami mekanisme yang mendasari hubungan ini. Temuan ini mendesak perlunya surveilans kesehatan jangka panjang bagi pasien akibat kelainan jantung bawaan.
Sumber Asli: newsroom.heart.org