Sunita Williams dan Butch Wilmore terpaksa memperpanjang misi luar angkasa lebih dari sembilan bulan. Khawatir tentang kesehatan mereka, terutama risiko kanker akibat radiasi tinggi. Dikenal untuk perubahan kognitif dan kondisi SANS juga merupakan perhatian utama dari misi jangka panjang ini.
Misi NASA yang dijalani Sunita Williams dan Butch Wilmore, yang dimulai pada 5 Juni 2024, terpaksa diperpanjang dari delapan menjadi lebih dari sembilan bulan akibat tantangan teknis. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan mereka, terutama risiko kanker akibat paparan radiasi di luar angkasa.
Williams, seorang astronaut dengan pengalaman luas dalam menjalani misi luar angkasa, telah melakukan sembilan spacewalk selama total 62 jam 6 menit, yang merupakan kedua terbanyak untuk perempuan. Selama waktu ini, ia terpapar radiasi tinggi, mencapai hampir 20 kali lipat lebih besar dibanding di Bumi.
Paparan radiasi yang berkepanjangan merupakan faktor karsinogenik yang dapat menyebabkan kerusakan DNA serta mutasi genetik, yang berpotensi meningkatkan risiko kanker. Misi berkepanjangan seperti yang dijalani Williams dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk leukemia dan tumor solid. NASA mengawasi paparan radiasi astronaut untuk meminimalkan risiko kesehatan.
Selain risiko kanker, perjalanan luar angkasa juga berdampak jangka panjang lainnya, termasuk perubahan otak dan penurunan kognitif. Penyimpangan gravitasi dapat meningkatkan tekanan intrakranial yang mengarah pada perubahan visual dan sakit kepala, serta meningkatkan risiko sindrom SANS, yang menyebabkan pembengkakan pada saraf optik dan peningkatan tekanan pada mata.
Astronaut yang kembali dari misi lama juga mengalami kesulitan dalam memproses informasi dan keseimbangan. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan para astronaut dalam misi jangka panjang menjadi semakin penting.
Misi luar angkasa yang berkepanjangan membawa risiko kesehatan serius bagi astronaut seperti Sunita Williams, termasuk peningkatan risiko kanker akibat paparan radiasi. Selain itu, perjalanan ini juga berdampak pada fungsi otak dan struktur kognitif, menambah tantangan bagi kesehatan mereka di masa depan. Monitoring dan penanganan yang tepat dari NASA diharapkan dapat mengurangi potensi risiko ini.
Sumber Asli: m.economictimes.com